JATENGPOS.CO.ID, SLEMAN – Rekor tak terkalahkan milik PSIS Semarang akhirnya runtuh. Setelah 8 pertandingan bisa menjaga konsistensi, akhirnya mereka harus mengakui keunggulan Persib Bandung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (26/10/2021) malam WIB.
Bermain apik pada babak pertama, petaka datang saat Febri Heriyadi bisa mencetak gol untuk Maung Bandung pada menit ke-60, sekaligus mengunci kemenangan mereka dengan skor 1-0.
Menghadapi kekalahan pertama, pelatih PSIS Ian Gillian menerima dengan lapang dada. Menurutnya, kekalahan bukan yang mereka inginkan di laga melawan Persib.
“Saya pikir mengalami kekalahan bukan hal bagus bagi semua klub dunia. Kita profesional saja dan fokus ke laga berikutnya,” ujar Ian Gillian pada konfrensi pers usai laga melawan Persib, Selasa (26/10/2021).
Ian mengaku, Hari Nur dkk sudah bermain dengan maksimal. Sehingga, dia tidak menyalahkan pemain dan memilih fokus ke laga selanjutnya.
“Terkait performa pemain saya juga nggak ingin banyak berbicara karena mereka sudah bekerja keras yang penting fokus di laga selanjutnya menghadapi Bali United dan mempersiapkan semaksimal mungkin,” tegasnya.
Setelah pertandingan melawan Persib, pelatih asal Skotlandia ini mengaku banyak hal yang harus dievakuasi dari timnya. Terutama terkait penyelesaian akhir yang masih belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal.
Hal ini harus segera diperbaiki apalagi pada laga selanjutnya mereka akan melawan Bali United. “Setiap hari tentu kita belajar tidak hanya dalam kekalahan malam ini,” sambung Ian Gilian.
“Di pertandingan tadi kami belajar bahwa hujan membuat pemain kesulitan untuk melakukan finishing di dalam kotak penalti padahal kita sudah banyak mendapatkan peluang. Yang penting progres ke depan, kami harus banyak bekerja dan belajar seperti membuat variasi atau formasi lainnya,” tegasnya.
Pelatih Persib, Robert Rene Albert, memuji penampilan PSIS yang mampu membuat anak asuhnya kewalahan. “Seperti yang sudah diperkirakan bahwa pertandingan akan berjalan sangat ketat,” katanya.
“Kita tahu bagaimana PSIS Semarang berada di puncak Klasemen dengan permainan yang sangat atraktif mereka bermain secara positif football,” lanjut Robert Rene.
“Mereka mempunyai chemistry yang bagus di antara pemain dan sejauh ini kita bisa melihat bagaimana mereka bisa tampil dengan kolektivitas di permainan,” tukasnya.
PSIS tampi begitu agresif dan mampu menciptakan peluang-peluang yang membahayakan gawang Persib. Permainan mereka, kata pelatih asal Belanda itu membuat Maung Bandung terkurung di sepertiga lapangan.
Namun, ia bersyukur para pemain mampu keluar dari tekanan tersebut dan membalikkan keadaan yang berujung gol Febri Hariyadi.
“Di 15 menit pertama mereka punya peluang yang cukup bagus, dua gol yang seharusnya mereka bisa buat. Setelah itu kita mulai bisa mengembangkan permainan,” terang Robert Rene.
Lebih jauh, mantan pelatih PSM Makassar ini melihat kompetisi Liga 1 2021 mulai menujukkan perkembangan besar pasca dihantam pandemi. (bola/riz)