Kapolda dan Pengusaha Solo Menerima Gelar KPH dari Mangkunegoro IX

Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol Ahmad Lutfi mendapat gelar kekancingan (kebangsawanan) sebagai Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegoro IX dalam Tingalan Wiyosan Jumenengan Dalem ke-33 yang digelar di Paringgitan Pura Mangkunegaran, Jumat (28/8).

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol Ahmad Lutfi mendapat gelar kekancingan (kebangsawanan) sebagai Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegoro IX dalam Tingalan Wiyosan Jumenengan Dalem ke-33 yang digelar di Paringgitan Pura Mangkunegaran, Jumat (28/8).

Bersama Kapolda, gelar KPH juga diberikan kepada salah satu pengusaha di Kota Solo, KRMH Aryo Hidayat Adiseno.

Pemberian gelar diserahkan langsung oleh KGPAA Mangkunegoro IX melalui upacara wisuda dengan disaksikan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, KPH Cuk Susilo dan MNg Purwanto.

Ditemui usai pemberian gelar, Kapolda mengaku bangga mendapatkan gelar tersebut. Baginya hal tersebut menjadi motivasi dirinya sebagai masyarakat Jawa yang sudah seharusnya nguri-uri budaya Jawa.

“Hari ini saya diberikan gelar yang bagi saya merupakan anugerah yang harus dipertanggungjawabkan karena saya orang Jawa. Secara pribadi penghargaan ini memberikan dorongan motivasi kami dan keluarga yang nantinya akan menjadikan kebanggaan bagi saya maupun keluarga,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi pelaksanaan acara Tingalan Wiyosan Jumenengan Dalem yang digelar dengan benar-benar menjalankan protokol kesehatan. Dimana meski hanya dihadiri sedikit orang namun tidak mengurangi kekhidmatan acara.

“Tidak banyak tamu undangannya kemudian juga menerapkan physical distancing dan protokol kesehatan,” ujarnya.

Hal senada juga diutarakan Aryo Hidayat Adiseno. Ia mengaku bangga bisa mendapatkan gelar KPH yang satu tingkat lebih tinggi dari gelar yang sudah ia sandang sebelumnya.

“Memang setiap tahun ada jumenengan, namun masalah gelar itu selektif dari beliau (Gusti Mangku). Tidak semuanya bisa mendapatkan gelar karena dilihat dari beberapa hal mulai kredibilitas dan juga yang meraih gelar selalu konsistensi dalam menjunjung tinggi kebudayaan jawa,” paparnya.

Sementara itu, Abdi Dalem Pariwisata Pura Mangkunegaran, Joko Pramudyo menuturkan siapa saja yang mendapat gelar memang murni keputusan KGPAA Mangkunegoro IX. Mengingat Tingalan Wiyosan Jumenengan adalah perayaan kenaikan tahta Mangkunegoro yang digelar setiap tahun.

“Pemberian gelar didasari pada loyalitas, kredibilitas dan perhatiannya kepada Pura Mangkunegaran secara berkesinambungan dan terus-menerus di semua aspek baik kebudayaan, ekonomi, kemasyarakatan, dan aspek lainnya. Tahun ini bisa dibilang istimewa karena hanya empat orang yang mendapatkan gelar kebangsawanan,” ujarnya.

Selain Kapolda dan Aryo Hidayat Adiseno, ada dua orang lainnya yang mendapatkan gelar. Yakni Pungky Purnomo Wibowo dengan gelar Kanjeng Pangeran dan M. Ng. Ngatman Marto Suwito mendapat gelar Raden Tumenggung. (Jay/bis)