JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Dinas Perdagangan (Disdag) Kudus segera melakukan operasi dengan membidik sejumlah pangkalan gas elpiji di kabupaten setempat. Tujuannya, agar tidak terjadi kelangkaan gas 3 kilogram yang menjadi kebutuhan masyarakat menjelang akhir tahun.
Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Disdag Kudus, Anas Imam Prayitno mengatakan, operasi pemantauan dilakukan berkaca dari pengalaman saat akhir tahun, yang kerap terjadi kelangkaan gas melon.
Menurut Imam, kelangkaan gas melon memang sering terjadi pada momen momen tertentu. Diantaranya menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, serta menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Untuk itu, kata Imam, operasi yang akan digelar dalam waktu dekat bertujuan mengansitipasi kelangkaan gas melon.
“Akhir tahun lalu memang sering terjadi kelangkaan, diharapkan operasi ini dapat mengantisipasi terjadinya kelangkaan,” katanya.
Menurut Imam, operasi yang akan digelar menyasar sejumlah pengecer gas di wilayah perkotaan dan sekitarnya. Dalam operasi tersebut, Disdag menggandeng pemilik pangkalan sebagai penyedia gas melon.
Dari pengalaman sebelumnya, imbuh Imam, kelangkaan gas melon terjadi karena ada permainan harga ditingkat pengecer. Sebelumnya, pengecer akan menyetok gas sebanyak-banyaknya, sehingga hal itu membuat masyarakat kesulitan mencari gas melon.
Imam memastikan bahwa pada akhir tahun 2017 mendatang, stok gas ukuran 3 kilogram tidak terjadi kelangkaan. Hal itu dibuktikan dengan jumlah jatah alokasi gas di Kudus yang mencapai 7,66 juta tabung untuk tahun 2017.
“Stok ketersediaan elpiji melon dijamin aman. Hal itu berdasarkan jatah alokasi di Kudus pertahun sebanyak 7.66 juta tabung,” terangnya.
Imam menambahkan, penyaluran gas melon di Kudus baru mencapai 5.65 juta tabung hingga September 2017. Karena itu, masih ada sisa sekitar 2,01 juta tabung untuk tiga bulan terakhir. (han/rif)