JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Salatiga mengenalkan maskot Pemilu 2024 sekaligus sosialisasi tahapan Pemilu di Hotel Laras Asri, Senin (19/12/2022) sore.
Ketua KPU Kota Salatiga, Syaemuri menjelaskan sosialisasi tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024 ini bagi stakeholder yang ada di Salatiga, yang meliputi jajaran pemerintah, tokoh masyarakat dan sebagainya.
“ Kami tekankan bahwa Pemilu itu bukan agenda KPU atau stakeholder saja, namun agenda kita semua. Untuk itu kami mengajak masyarakat untuk mensukseskan berama,” ujar Syaemuri.
Ditambahkannya,tahapan sosialisasi sudah dilaksanakan sejak bulan Juni 2022 lalu dan ada yang sudah selesai tahapannya dan masih ada yang dalam proses selesai dan dalam perencanaan. “ Jadi praktis tahapan Pemilu 2024 itu dilaksanakan kurun waktu 3 tahun yaitu tahun 2022,2023 dan puncaknya 2024. Untuk itu dibutuhkan kerjasama dan dukungan semua pihak untuk menyuksesakan Pemilu 2024, ” jelasnya.
Di sela-sela sosialisasi, KPU Salatiga juga memperkenalkan maskot Pemilu 2024 dan jingle atau lagu Pemilu 2024 yang sudah dilaunching oleh KPU RI, berupa maskot Sura dan Sulu. “ Sura adalah Suara Rakyat dan Sulu adalah Suara Pemilu yang diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya untuk pemilu tahun 2024,” tandasnya.
Sementara Komisioner KPU Salatiga bidang Sosialisasi Abdur Rohim mengajak masyarakat untuk mensukseskan Pemilu 2024 dan ia berharap kontes Pemilu nanti merupakan kontes yang menggembirakan, bukan kontes panas-panasan. “ Artinya semua gembira, prosesnya bergembira dan nanti pasca Pemilu juga akan menggembirakan rakyat Indonesia,” tandas Abdur Rohim.
Ditambahkan Rohim, di tahun 2022 ini tahapan demi tahapan Pemilu sudah dilaksanakan sedemikian rupa oleh KPU Salatiga, sejak launching hingga di akhir tahun 2022 ini.
Rohim juga menekankan bahwa tahapan yang paling menentukan adalah tahapan verifikasi partai politik, karena syarat penyelenggaran Pemilu salah satunya adalah peserta Pemilu dan peserta Pemilu adalah Parpol, meski nanti ada calon perseorangan yaitu DPD dan juga calon presiden dan wakil presiden.
“ Pendaftaran parpol dimulai dari meminta akun Sipol, ada 43 yang minta akun sipol, da nada 40 parpol yang daftar jadi peserta Pemilu. Dari verifikasi, KPU menetapkan 24 yang lolos atau diterima dan berhak mengikuti verifikasi administrasi. Dari 24 itu ada 19 parpol yang lolos secara administrasi, kemudian 9 parpol ( non parlemen) dilakukan verifikasi faktual, parpol yang sudah punya keterwakilan di Senayan sudah tidak dilakukan verifikasi,” jelasnya.
Dikatakan Rohim, pada akhirnya pada 7 Desember lalu, di Salatiga, ada 8 parpol ( non parlemen) yang lolos secara administrasi dan juga faktual, baik kepengurusan dan keanggotaan.” KPU RI sudah menetapkan 17 parpol yang sudah lolos sebagai peserta Pemilu 2024,” pungkasnya. (deb)