JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Sebanyak 71 orang meninggal di Asmat karena wabah campak dan gizi buruk. Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, Jawa Tengah memberangkatkan lima dokter yang akan diperbantukan untuk menangani wabah campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua.
“Dikirim satu tim yang terdiri dari lima dokter dan seorang perawat kesehatan,” kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Semarang AKBP Winres Sapto Priambodo di Semarang, Jumat (2/2).
Winres mengungkapkan dirinya merupakan salah satu dokter yang akan ikut berangkat sekaligus menjadi ketua tim.
Menurut dia, kapasitasnya sebagai dokter spesialis anak diburuhkan pada penugasan selama 10 hari di daerah tersebut.
“Kami termasuk tim ketiga yang diterjunkan, Senin (5/2) sudah harus sampai Timika untuk selanjutnya menuju Asmat,” kata dia.
Ia menuturkan bahwa tidak persiapan khusus dalam melaksanakan tugas kemanusiaan itu.
“Karena ada kebutuhan dokter spesialis anak, maka dikirim dokter sesuai kebutuhan,” kata dia.
Adapun pelaksanaan tugas di Asmat nantinya, kata dia, akan dilakukan sesuai prosedur dan dikoordinasikan dengan tim yang sudah ada sebelumnya di daerah itu.
“Kami akan berkoordinasi dengan tim dari polda lainnya, termasuk personel dari TNI,” ujar dia.
Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek mengatakan bahwa 71 orang meninggal akibat wabah campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua.
Dari kejadian itu, hingga saat ini sudah sekitar 13.300 anak di Asmat melakukan imunisasi guna mengatasi gangguan penyakit tsrsebut. Namun, masih ada sejumlah distrik yang belum dapat dijangkau timnya karena kendala geografis. (drh/ant)