Kemenangan diraih secara dramatis, di mana Swiss sempat tertinggal 1-0 dan baru membalas di babak kedua dengan gol pamungkas lahir di menit ke-90. Namun terdapat kontroversi menilik cara dua pencetak gol kemenangan La Nati, Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri, melakukan selebrasi.
Sambil berlari, Xhaka dan Shaqiri menautkan ibu jari kedua tangannya dan dengan jari-jari lainnya direnggangkan menyerupai burung. Banyak yang menduga gerakan itu melambangkan simbol “Albanian Eagles” dalam bendera Albania.
Seperti diketahui, ketegangan masih mendera lantaran Serbia tak kunjung mengakui kemerdekaan Kosovo yang penduduknya beretnis Albania, sejak memutuskan berpisah dan mendeklarasikannya pada 17 Februari 2008 lalu. Selebrasi itu pun dikhawatirkan makin memantik ketegangan politik di antara kedua kubu.
Xhaka dan Shaqiri bukan tanpa alasan melakukan selebrasi itu. Xhaka merupakan anak dari keluarga Kosovo, di mana ayahnya pernah dipenjarakan Serbia pada 1980-an sebelum bermigrasi ke Swiss. Sementara Shaqiri lahir di Kosovo dan pernah menyatakan siap membela timnas Kosovo bila diminta.
Selepas pertandingan, kedua pemain menolak mengomentari selebrasinya. Xhaka memilih bungkam dan pergi, sedangkan Xhaqiri mengaku jika selebrasi kontroversial itu hanyalah perlambang emosi di dalam pertandingan.
“Dalam sepak bola Anda selalu memiliki emosi dan Anda dapat melihat apa yang saya lakukan dan itu hanya emosi. Saya sangat senang mencetak gol, itu saja. Saya tak ingin membicarakannya lebih lanjut,” tutur Shaqiri, seperti dikutip The Guardian. (hfd/goal)