Mengenal Apem Jatinom, Oleh-oleh Khas Klaten Warisan Leluhur 

KUE APEM: Warga sekitar penjual apem Jatinom di sepanjang jalan. Foto:beban/jatengpos

JATENGPOS. CO. ID, KLATEN – Jika anda datang ke Klaten, jangan lupa mampir kecamatan Jatinom. Di sepanjang jalan Jatinom setiap hari puluhan orang berjualan apem. Sesuai daerahnya, namanya apem Jatinom. Oleh-oleh khas Klaten Warisan leluhur.

 

Apem Jatinom berbentuk bulat. Terbuat dari adonan tepung, telor, gula, dan toping-topingan. Masaknya dipanaskan dalam wajan berlubang-lubang seukuran telor. Ada rasa ori, rasa pandan, rasa nangka dan lainya.

 


“Per biji Rp 1.500. Kalau beli per pack isi 10 biji dengan berbagai varean rasa, harganya Rp 15 ribu,” ucap Mbak Hany, pemilik kios apem Jatinom merek Berkah, Selasa 17 Desember 2024.

 

Di sepanjang jalan Jatinom, katanya, ada sekitar 30 penjual apem. Berjejer di kanan dan kiri jalan. Buka mulai jam 9 pagi hingga malam.  Dia sendiri rata-rata sehari bisa habis 200 biji. Jika hari libur bisa dua kali lipat.

Baca juga:  Pendaftar Ramai-ramai Datangi Sekolah

 

Menurutnya, sebelum masyarakat jualan setiap hari seperti sekarang, dulunya apem Jatinom hanya untuk acara tradisi setahun sekali. Yakni tradisi rebutan gunungan apem memperingati tradisi Yaa Qowiyyu di setiap bulan Safar.

Dalam acara tradisi Yaa Qowiyyu, identik dengan penyebaran apem yang berlangsung di kompleks Makam Kiai Ageng Gribig, Jatinom, Klaten. Rata-raya ada enam ton apem disebar dalam acara tradisi Yaa Qowiyyu ini.

 

“Setiap tahun ribuan masyarakat tumpah ruah di Lapangan Klampeyan yang berada di dekat makam Ki Ageng Gribig. Nah sekarang masyarakat melestarikan dengan jualan apem setiap hari untuk oleh-oleh. Jualan apem kayak gini ya sekitar dua tahun ini,” katanya. (jan)

Baca juga:  Pengamat UGM:Gus Yasin Membawa Legitimasi Moral yang Sulit Ditandingi