JATENGPOS.CO.ID, BANDUNG – Ada yang istimewa di sepanjang jalur Tower 13 – Tower 14 SUTT Ujung Berung – Bandung Utara. Disekitarnya tengah disiapkan lahan untuk bercocok tanam sejumlah tanaman pangan, seperti pakcoy, cabai, bahkan tanaman herbal. Adapula lahan untuk budidaya lele dan nila serta ternak ayam petelur.
Kurang lebih 200 meter dari lokasi tersebut, berdiri kokoh Masjid As-Shidiq yang pekarangannya telah rimbun dengan aneka tanaman pangan. Tanaman-tanaman tersebut adalah hasil kerja keras kelompok Tani, Buruan Sae As-Shidiq.
Dengan kreativitasnya, mereka memanfaatkan pekarangan masjid hingga area rooftop bahkan mengadopsi berbagai teknologi pertanian seperti Penyiraman Otomatis dan Organic Tower Garden untuk dikemas dalam program Urban Farming.
Keberhasilan program tersebut, pada akhirnya memikat Menteri BUMN, Erick Tohir untuk meninjau langsung program Urban Farming oleh Kelompok Buruan Sae As-Shidiq di Ujung Berung, Kota Bandung tersebut pada Sabtu (9/10/2021) lalu. Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Direktur Niaga dan Manajeman Pelanggan PT PLN (Persero), Bob Saril, Kepala Dinas DKPP Kota Bandung, Camat Ujung Berung dan Lurah Pasir Jati.
Menteri BUMN, Erick Tohir, bahkan memuji keunikan dari konsep TJSL yang disinergikan dengan program DKPP Kota Bandung tersebut.
“Masjid selain rumah ibadah juga bisa menjadi rumah pendidikan, rumah ekonomi. Ini saya rasa menjadi terobosan luar biasa yang hari ini saya saksikan,” kata Erick, menunjukkan kekagumannya pada program pemberdayaan yang memanfaatkan halaman masjid tersebut.
Bersamaan dengan itu, General Manager UIT JBT, Sumaryadi, ikut mengapresiasi kunjungan tersebut. Ia turut bangga, salah satu mitra binaan PLN UIT JBT mendapat kesempatan berharga dalam kunjungan langsung Menteri BUMN, Erick Tohir.
“Kunjungan Bapak Erick Tohir ini sekaligus memacu semangat kami, untuk menerapkan program ketahanan pangan melalui urban farming ini di bawah jaringan transmisi kami yang lain. Karena selain menggerakkan semangat pemberdayaan kelompok tani modern, program ini juga sekaligus mendukung pencapaian SDGs tujuan ke 2, yaitu Mencapai ketahanan pangan serta meningkatkan pertanian berkelanjutan,” terang Sumaryadi.
Ditambahkan, bahwa keberhasilan program tersebut juga berkat sinergi dan kolaborasi dengan Program Pemerintah melalui Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian Kota Bandung, sebagai pencetus Ide Program Buruan Sae. Sebuah program urban farming terintegrasi dengan memanfaatkan pekarangan, untuk melakukan cocok tanam, budidaya perikanan dan peternakan.
Melalui program TJSL ini, PLN UIT JBT juga sekaligus melakukan edukasi bahaya bermain layang-layang menggunakan tali kawat disekitar jaringan listrik, khususnya jaringan transmisi.
“Kami mohon bantu PLN untuk menjaga jaringan listrik kami dari ancaman layang-layang,” kata Sumaryadi.
Ia berharap, partisipasi tokoh masyarakat, tokoh agama serta pemerintah setempat yaitu Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) As-Shidiq, Kelompok Tani Buruan Sae As-Shidiq dan Muspika Ujung Berung, dapat membantu PLN untuk mensukseskan program PLN dalam memberantas gangguan kelistrikan akibat layang-layang.
Seperti diketahui, sepanjang tahun 2020 – 2021, gangguan transmisi akibat layang-layang di wilayah Jawa Barat, terutama Kota dan Kabupaten Bandung, cukup tinggi.(aln)