JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengingatkan semua pihak terkait dengan penerapan 5 SIAP dalam menghadapi pembelajaran tatap muka yang sudah mulai berlangsung di beberapa wilayah di Indonesia.
Menteri Bintang dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan hal itu untuk melindungi anak dari risiko tertular virus corona baru.
“Peran orang tua, tenaga pendidik, sekolah, pemerintah daerah dan masyarakat sangat dibutuhkan agar anak tetap dapat optimal dalam belajar dan tidak tertular COVID-19,” katanya.
Konsep 5 SIAP mencakup SIAP Anak, SIAP Keluarga, SIAP Satuan Pendidikan, SIAP Infrastruktur dan SIAP Pemda dan Masyarakat.
Untuk komponen SIAP Anak, anak harus dipastikan memahami dan mematuhi protokol kesehatan. SIAP Keluarga berarti bahwa orang tua/pengasuh menyiapkan kebutuhan dan memberikan pemahaman kepada anak hingga anak mampu menerapkan protokol kesehatan. SIAP Satuan Pendidikan yakni satuan pendidikan siap dalam menerapkan protokol kesehatan di sekolah/satuan pendidikan.
SIAP Infrastruktur artinya infrastruktur berupa sarana dan prasarana (rute aman selamat sekolah), transportasi umum telah memenuhi protokol kesehatan. SIAP Pemda dan Masyarakat berarti dapat dipastikan semua pimpinan daerah dan masyarakat mendukung dan siap mengawal pembukaan kembali sekolah.
“Jika 1-5 belum siap maka PTM harus ditunda,” katanya.
Saat pelaksanaan PTM di sekolah harus ditekankan kepada anak untuk tidak melepas masker selama di sekolah, menjaga jarak selama menggunakan transportasi umum, tidak memegang benda dalam kendaraan umum, segera mencuci tangan saat tiba di tempat tujuan, menjaga jarak dengan guru, teman, dan warga sekolah lainnya.
Selain itu, orang tua diminta untuk selalu mengingatkan anaknya agar hanya memakan bekal dari rumah, tidak membagi makanan dengan orang lain, segera mengganti pakaian sesampai di rumah serta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Guru juga diminta selalu menekankan protokol kesehatan kepada para siswanya di sekolah.
“Guru harus selalu mengingatkan agar siswanya mencuci tangan sebelum masuk kelas,” katanya.
Selain itu, ia mengingatkan juga agar siswa jangan bermain di luar kelas, segera masuk kelas, menjaga jarak tempat duduk dengan siswa lainnya sejauh satu meter, tidak mondar-mandir di kelas dan tidak saling meminjamkan peralatan/benda lain.
Sekolah juga diimbau untuk tidak menerapkan jam istirahat, kemudian seusai kelas selalu siswa diingatkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, siswa segera pulang setelah belajar selesai, tidak berdekatan dengan orang lain, serta sesampai di rumah harus mencuci tangan dan berganti pakaian. (ant/rit)