JATENGPOS.CO.ID, MANCHESTER – Marcus Rashford masih kesulitan mendongkrak performa terbaiknya di Manchester United. Bukan pemain hebat, Rahford pun disarankan untuk angkat kaki dari Tim Setan Merah.
Penyerang Timnas Inggris tersebut kembali ramai dibicarakan pada pekan ini, dan bukan untuk hal baik. Dia disebut-sebut kembali terlibat masalah dengan manajer Manchester United, Ruben Amorim.
Manajer asal Portugal itu sengaja tidak memanggil Marcus Rashford ke dalam skuad MU untuk laga kontra Manchester City akhir pekan lalu. Selain Rashford, Alejandro Garnacho juga tidak dimasukkan daftar pemain The Red Devils.
Ruben Amorim telah mengonfirmasi tidak ada masalah apa pun dengan dua pemain tersebut. Marcus Rashford dan Alejandro Garnacho tidak masuk skuad Manchester United karena alasan profesional.
Amorim yang berstatus manajer anyar Manchester United dikabarkan tidak terkesan dengan etos kerja Rashford pada sesi latihan, dan sikapnya secara keseluruhan. Situasi tersebut menjadi alasan pemain berusia 27 tahun itu tak ikut serta pada derbi Manchester.
Situasi Marcus Rashford kian pelik karena bukan satu-satunya pemain yang dihukum Amorim. Alejandro Garnacho juga absen dalam laga tersebut. Namun, berbeda dengan Rashford, Garnacho dianggap belum sering melakukan pelanggaran serupa dan masih diberi kesempatan memperbaiki diri.
Sementara itu, Rashford yang telah menjadi pemain senior di tim, diharapkan menjadi teladan. Sayangnya, menurut laporan, sejak Januari lalu klub sudah membuka peluang menjual Rashford. Namun hingga kini, belum ada klub yang berminat karena masalah sikap, performa, dan gaji tinggi yang dimilikinya.
Pandangan kritis datang dari mantan bek Liverpool, Jamie Carragher. Dia menilai Rashford bukanlah pemain kelas dunia yang tak tergantikan di tim utama MU.
“Rashford adalah pemain bagus, tetapi bukan pemain hebat. Saya rasa kita terlalu sering membicarakannya. Sudah waktunya dia pergi dari United, tetapi apakah ada klub yang tertarik dengan gajinya? Itu pertanyaannya,” ujar Carragher.
Carragher menambahkan perpisahan antara Rashford dan Manchester United sebaiknya segera terjadi demi kebaikan kedua belah pihak. Menurutnya, Marcus Rashford harus mencari jalan keluar untuk menghidupkan kembali kariernya yang saat ini berada di persimpangan jalan.
Manchester United dikabarkan mulai bersiap melepas sang striker, Marcus Rashford, pada jendela transfer tahun depan. Namun, bukan berarti menjual Rashford adalah pekerjaan mudah untuk Setan Merah.
Marcus Rashford kembali menjadi buah bibir. Sama seperti sebelumnya, pembicaraan soal Rashford kali ini juga dilatari oleh gosip angkat kaki dari Old Trafford.
Masalah bermula ketika Ruben Amorim tidak memasukkan nama Rashfrod dalam daftar susunan pemain yang bertandang ke markas Manchester City. Padahal, mengingat laga itu sangat penting dan bertajuk derby, Man United butuh seluruh skuadnya, termasuk Rashford.
Setelah ditelusuri, absennya Rashford pada akhir pekan kemarin tidak terlepas dari penampilannya ketika latihan. Kabarnya, Amorim merasa Rashford belum mencapai standar yang ditetapkan. Selain Rashford, Alejandro Garnacho juga tidak dipanggil.
Penilaian Amorim itu membuat Rashford semain tersudut. Sebab, sebelumnya nama Rashford juga sudah tercoreng dengan tindakan indisipliner. Beberapa waktu lalu, Rashford tidak mengikuti latihan karena pada malam sebelumnya pesta hingga pagi.
Serangkaian masalah itu membuat manajemen Manchester United semakin yakin melego Rashford. Apalagi, performa striker asal Inggris itu juga masih belum sesuai harapan.
Menurut laporan United in Focus, Marcus Rashford menjadi satu di antara pemain dengan gaji terbesar di Manchester United. Rashford menerima 300 ribu pounds per pekan. (bol/riz)