JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA– Presiden terpilih yang Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto masih terus melakukan kunjungan kaalisi. Setelah mendatangi markas Ketum PKB Muhaimin Iskandar seusai ditetapkan KPU, Rabu (24/4), giliran Prabowo mendapat kunjungan Ketum Partai NasDem Surya Paloh, Kamis (25/4).
Dalam pertemuan berlangsung di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, kedua tokoh politik tersebut sepakat untuk menjalin kerja sama.
“Langkah-langkah selanjutnya komunikasi telah berjalan terus menerus secara intensif antara Pak Surya Paloh, antara rekan-rekan yang ditunjuk oleh beliau dan dari pihak kami, dari Partai Gerindra pertemuan dan komunikasi yang intens dan yang cukup produktif,” ujar Prabowo dalam konferensi pers di rumah dinasnya, Jakarta Selatan, Kamis (25/4).
Mereka bersepakat untuk menjalin kerja sama. Kerja sama ini dikatakan untuk kepentingan rakyat Indonesia.
“Sehingga ini terjadi sesuatu bisa dikatakan pertemuan yang efektif dan produktif kita sepakat bahwa kita akan kerja sama, untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.
Adapun Prabowo menerima kedatangan Surya Paloh sore hari penuh kehangatan. Pertemuan seperti ini juga sempat terjadi kala Prabowo menyambangi Surya Paloh di NasDem Tower pada Jumat (22/3) lalu. Keduanya saling memeluk dan memberi salam hormat.
Mengamati rangkulan Prabowo, pengamat politik Universitas Andalas Padang Asrinaldi mengemukakan upaya capres terpilih Prabowo membuka pintu koalisi besar untuk PKB dan NasDem merupakan upaya mempermulus pemerintahnya mendatang.
“Prabowo tentu ingin penyelenggara pemerintah yang dipimpin smooth, tidak ada ganjalan dari partai politik yang juga pemenang pemilu di legislatif,” kata Asrinaldi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis (25/4).
Menurut ia, kekuatan politik yang besar sangat diperlukan Prabowo untuk menjalankan program prioritas yang telah dicanangkan selama masa kampanye Pilpres 2024, termasuk melanjutkan pekerjaan Presiden Joko Widodo.
Di satu sisi, Asrinaldi melihat PKB dan NasDem menyambut baik peluang untuk masuk koalisi besar demi mempertahankan posisi partai itu di pemerintahan.
Asrinaldi juga membantah anggapan akan ada perbedaan perlakuan antara partai lama yang sudah ada di Koalisi Indonesia Maju (KIM) dengan partai yang baru masuk setelah Prabowo-Gibran dinyatakan menang Pilpres 2024.
“Saya pikir tidak akan berbeda perlakuan karena Prabowo yang mengajak mereka dan butuh dukungan juga. Sebab posisi tawar ‘kan Prabowo yang mengajak, berarti posisi mereka penting,” kata dia.
Dukungan positif terhadap langkah Prabowo, datang dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Paslon terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk merangkul seluruh komponen bangsa dinilai hal bagus untuk mewujudkan Indonesia Maju.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyampaikan hal itu, menanggapi pertemuan Prabowo-Gibran dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/4) malam.
“Presiden Jokowi mendukung inisiatif dan langkah-langkah Capres dan Cawapres terpilih untuk merangkul semua komponen bangsa dalam upaya bersama mewujudkan Indonesia Maju,” kata Ari Dwipayana melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis (25/4).
Dia mengatakan saat ini persatuan nasional sangat dibutuhkan, terutama dalam menghadapi dampak situasi ekonomi dan politik global yang sedang bergejolak. (dbs/muz)












