spot_img
27.4 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Moeldoko Bicara Nasibnya Bergantung pada Prabowo

JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA– Prabowo Subianto akan dilantik jadi presiden periode 2024-2029 oleh MPR pada 20 Oktober. Prabowo dikabarkan akan memiliki kabinet jumbo dalam pemerintahannya. Belum diketahui berapa jumlah kementerian akan dibentuk dan lembaga dibubarkan, termasuk nasib Kantor Staf Presiden (KSP).

Kepala KSP Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan, nasib KSP ke depan sangat bergantung pada Prabowo selaku presiden. Ia sepertinya masih berharap meski dibubarkan namun dibentuk lagi dengan nama lain.

“Jadi KSP ini sebuah kelembagaan struktural ya, dan itu sangat tergantung dari pemimpin nasional, tergantung dari Bapak Presiden, apakah dibentuk dengan nama yang sama atau juga bisa dibentuk dengan nama yang lain atau bahkan juga tidak dibentuk,” kata Moeldoko kepada wartawan di Istana, Jakarta, Rabu (2/10).

Meski begitu, eks Panglima TNI ini menjelaskan cikal bakal pembentukan KSP sudah ada sejak zaman Presiden Soeharto. Namun memang baru dibentuk jadi lembaga struktural pada 2015 atau saat Jokowi menjabat presiden.

“Sekarang ada kantor Kepala Staf Kepresidenan, apakah itu nanti ada atau tidak? Ini sangat tergantung dari urgensinya Bapak Presiden yang akan datang,” ucap Moeldoko.

Ketika disinggung apakah sudah ada pembicaraan dengan Prabowo terkait nasib KSP ke depan, Moeldoko mengaku belum ada. Sementara itu, masa jabatan Jokowi dan wakilnya, Ma’ruf Amin akan habis pada 19 Oktober mendatang.

Baca juga:  Aksi Lead by Example Indonesia Jadi Perhatian Dunia

“Belum, secara pribadi belum ada, khusus yang berkaitan dengan ke-KSP-an,” tutur Moeldoko.

Diketahui, Prabowo akan dilantik sebagai presiden oleh MPR pada 20 Oktober 2024 mendatang. Jelang pelantikan, saat ini Prabowo masih sibuk menyusun berapa jumlah nomenklatur kementerian hingga calon menteri.

Prabowo dikabarkan bakal punya 44–54 menteri. Ada kementerian yang dipecah jadi dua, bahkan tiga kementerian; ada kementerian koordinator baru; dan ada sejumlah badan baru setingkat kementerian.

Moeldoko menyebut, Prabowo kemungkinan besar akan langsung mengumumkan jajaran menterinya pada malam harinya setelah resmi dilantik. “Saya pikir iya ya, mestinya seperti itu,” jelas Moeldoko.

Moeldoko menyebut, Prabowo dan Gibran akan bergerak cepat dalam menjalankan pemerintahan. “Karena semaksimal mungkin tidak ada vakum, mungkin seperti itu tekniknya,” ucap dia.

Di sisi lain, muncul isu setelah mengumumkan nama-nama menterinya, Prabowo akan mengumpulkan para menteri di Akmil Magelang selama 3 hari. Belum didetailkan apa saja agenda yang akan dilakukan.

Menanggapi kabar ini, Moeldoko mengaku belum mengetahuinya. “Oh saya tidak tahu ya, saya tidak masuk ke sana, saya tidak masuk ke sana,” ungkap Moeldoko.

Sementara Gubernur Akmil Mayjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha belum memberikan komentar ketika dikonfirmasi terkait hal ini.

Baca juga:  Penyesuaian Level PPKM secara Nasional Langkah Strategis Kendalikan Covid-19

Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, memberikan perkembangan mengenai penyusunan kabinet Prabowo-Gibran. Dasco mengatakan, jumlah kementerian dan nama calon menteri masih terus dibahas.

“Kalau dari informasi yang kami dapat nomenklatur kabinet itu masih fluktuatif masih dinamis begitu juga dengan nama-nama terutama dari parpol yang proporsinya tidak terlalu lebih besar daripada yang profesional,” kata Dasco kepada wartawan di DPR, Senin (30/9).

Ia menyebut, ditargetkan penyusunan kabinet selesai H-5 sebelum pelantikan Prabowo sebagai presiden oleh MPR. Prabowo dilantik pada 20 Oktober.

“Nah ini masih kemudian ada yang masuk ada yang tarik sehingga mungkin fix final kabinet itu agak lama ya tetapi tentunya presiden terpilih punya target kemungkinan H-5 sudah selesai,” tambah dia.

Wakil Ketua DPR ini menanggapi soal Prabowo yang memanggil beberapa nama tokoh buat diskusi di Hambalang. Mereka diduga adalah calon menteri. Terkait hal ini, Dasco mengatakan Prabowo memang selalu rutin menggelar diskusi dengan para pakar dan tokoh di Hambalang.

“Bahwa di Hambalang itu memang rutin diadakan diskusi-diskusi jadi setiap Jumat dan Sabtu ada diskusi-diskusi dan itu memang mengundang beberapa tokoh-tokoh perpolitikan di nasional,” kata Dasco.

“Sehingga sudah saya jelaskan kemarin bahwa tidak ada korelasinya dengan pemanggilan calon-calon menteri,” tutup dia. (kum/muz)

spot_img

TERKINI