28.8 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

Frustrasi Tangani Chelsea

JATENGPOS.CO.ID,  MANCHESTER – Manajer Chelsea, Graham Potter mengaku menderita sebagai manajer The Blues. Chelsea semakin terpuruk. Di Liga Inggris, The Blues terdampar di posisi ke-10. Chelsea juga baru tersingkir dari Piala FA 2022/2023.

Potter menolak menanggapi tekanan dari fans dan kritikus, terutama membandingkan dengan pendahulunya yang membawa Chelsea lumayan sukses, Thomas Tuchel.

“Jelas kami menderita dan itu tidak baik sama sekali. Anda dapat memahami rasa frustrasi para penggemar dan kami menghargai itu. Selalu ada pendapat dan kritik lain karena hasilnya belum positif,” ujar Potter via Daily Mail.

Tersingkir dari Piala FA dengan hasil parah, kalah 0-4 dari Manchester City, Potter semakin tertekan.

“Hasil dalam waktu singkat tidak positif. Anda dapat membuat alasan, mencari alasan, atau Anda dapat mengatakan itu tidak cukup baik. Keduanya benar. Kami harus tetap bersama, saling mendukung dan saya yakin kami akan mendapat dukungan dari para pendukung ketika mereka melihat hasil yang bagus,” sambungnya.

Dalam laga yang berlangsung di Etihad Stadium, Minggu (08/01/2023), Manchester City menghancurkan Chelsea dengan skor 4-0. Itu kemenangan kedua The Citizens atas lawan yang sama dalam tiga hari terakhir.

Baca juga:  Juan Mata Pemilik Klub MLS

Manchester City langsung unggul tiga gol sepanjang babak pertama. Tembakan bebas Riyad Mahrez, penalti Julian Alvarez, dan sontekan Phil Foden menjadi pembeda.
Mahrez kemudian melengkapi kemenangan Manchester City lima menit sebelum babak kedua berakhir. Ia mengeksekusi penalti dengan sempurna usai Foden dilanggar di kotak terlarang.

Chelsea tak bisa berbuat banyak untuk mengejar ketertinggalannya. The Blues hanya mampu mencatatkan satu tembakan ke gawang sepanjang 90 menit.

“Manchester City mungkin adalah lawan terburuk yang bisa Anda hadapi ketika keadaan tidak berjalan dengan baik. Mereka dapat membuat Anda terlihat seperti tidak berlari. Struktur permainan mereka brilian, menggunakan lebar penuh lapangan, dan mempertahankan bola. Itu mempersulit Anda untuk menekan mereka,” ungkap Potter usai laga.

Suporter Chelsea tampak tidak puas dengan permainan tim asuhan Potter. Terbukti, mereka meneriakkan nama Thomas Tuchel yang sebelumnya menduduki kursi manajer. Namun Potter tak marah dengan situasi tersebut. Ia fokus memperbaiki kekurangan di tim asuhannya.

“Anda dapat mencari alasan atau mengatakan ini tidak cukup baik. Kedua jawaban itu benar jadi kami harus terus berkembang dan tetap bersatu karena jelas kami menderita sebagai klub sepak bola dan itu tidak baik sama sekali,” ucap Potter.

Baca juga:  Zidane Ogah ke MU

“Kami tidak dapat melakukan apa pun selain melakukan pekerjaan kami dengan lebih baik dan bekerja lebih keras. Kami memahami rasa frustrasi para suporter, itu dapat dimengerti dan kami akan menghormatinya,” pungkasnya.

Fans Chelsea pun mulai resah. Sudah sejak lama, mereka mempertanyakan penunjukkan Potter menggantikan Thomas Tuchel. Meski belum setengah jalan, Potter dan Tuchel meraih hasil kontras selama menangani Chelsea. Satu di antaranya rekor saat melawan Man. City.

Menurut catatan Squawka, Potter dan Tuchel sangat kontras saat memoles Chelsea melawan Man City. Thomas Tuchel mengalahkan Man City asuhan Pep Guardiola tiga kali dalam empat bulan pertamanya bertugas di Chelsea, termasuk kemenangan final Liga Champions 2021.

Sedangkan Graham Potter tiga kali kalah dari Man City asuhan Pep Guardiola dalam empat bulan pertamanya bertugas di Chelsea, gagal mencetak satu gol pun. (bol/riz)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya

Noni Mandueke Diincar Arsenal

Otak-atik Striker Timnas Indonesia

Misi Bangkit The Hammers

Tahan Liverpool, MU Tim Bagus

Ogah Tinggalkan MU