26.8 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

Jangan Boyong Lukaku

JATENGPOS.CO.ID, TURIN – Opera sabun mengenai penyerang asal Belgia berusia 30 tahun, Romelu Lukaku, belakangan menjadi perhatian di bursa transfer musim panas 2023. Satu hal yang menjadi sorotan adalah sikap tidak profesional Lukaku.

Seperti diketahui, mantan penyerang Manchester United sempat dikabarkan bakal dibeli Inter Milan dengan status pembelian permanen, setelah musim lalu dipinjamkan Chelsea.
Il Nerazzurri cukup serius dan coba menghubungi Lukaku baru ini, tetapi sang pemain sulit dihubungi dan seolah ‘menghilang’. Itu membuat manajemen Inter berang hingga mereka membatalkan operasi transfer Lukaku.

Parahnya lagi, Lukaku diyakini justru bernegosiasi dengan Juventus yang notabene rival Inter dan peluangnya ke sana terbuka, terutamanya jika Paris Saint-Germain (PSG) jadi membeli Dusan Vlahovic.

Sikap Lukaku itu menjadi sorotan, sebab sebelumnya ia menuturkan tidak akan pernah membela klub Italia lain selain Inter, termasuk Juventus dan AC Milan. Selain itu juga sikap menghindar Lukaku itu juga menunjukkan rasa tidak hormat kepada Inter yang membangkitkan kariernya.

Hal tersebut sudah cukup alasan bagi Massimo Mauro, mantan gelandang Juventus, untuk mantan klubnya agar tak merekrut Lukaku. Meski sepak bola di era modern telah berubah, Mauro menilai sikap, karakter, dan perilaku pemain masih jadi aspek penting pertimbangan klub sebelum merekrutnya.

Baca juga:  AC Milan Incar Lukaku

“Saya mungkin sudah tua, tapi saya tidak akan menerima pemain seperti Lukaku yang bahkan secara terbuka mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah mengenakan seragam hitam putih. Lagi pula, saya tidak akan terkejut,” papar Mauro dikutip dari Football-Italia.

“Karena Juventus telah mengalami beberapa pukulan seperti ini dalam sejarah mereka. Saya memikirkan Capello, Sarri dan bahkan Higuain. Mereka tampak seperti rival yang hebat, kemudian mereka menjadi sukses meski dalam warna hitam dan putih,” sambungnya.

“Belum lagi, saat ini para pemain dapat melakukan dan mengatakan apa yang mereka inginkan. Mereka mencium lencana dan saat berikutnya, mereka pindah ke tempat lain. Sebagian besar pelatih pura-pura tidak mendengar dan tidak melihat,” cetus Mauro.

“Saya, di sisi lain, tetap yakin bahwa untuk membangun sebuah tim dan kelompok penting, Anda harus memulai dari rasa memiliki dan memiliki identitas yang spesifik,” tegasnya.

Baca juga:  Jadi Pemilik Persikota, Prilly Akui Sibuk Atur Waktu

Lagipula menurut Mauro, mendatangkan Lukaku belum tentu meningkatkan performa Juventus arahan Massimiliano Allegri yang terakhir memenangi Scudetto pada 2020.

“Seperti yang saya lihat, Lukaku tidak akan menghidupkan kembali kegembiraan para pendukung Bianconeri. Di sisi lain, Lukaku menurut saya lebih seperti rekomendasi dari Allegri daripada dari Giuntoli (Direktur Olahraga Juventus),” tambah Mauro.

“Kita berbicara tentang striker berpengalaman dan andal. Jika dia tetap fit dan beruntung, dia bisa mencetak 35 gol dalam satu musim. Jika tidak, dia bisa melewatkan peluang sederhana dan menjadi kambing hitam seperti yang terjadi di final Liga Champions.”

“Tidak diketahui bahwa Inter akan melemah, mereka akan mendapatkan striker lain. Mereka bisa menjadi lebih buruk, tetapi mereka juga bisa menjadi lebih baik. Pikirkan tentang Napoli tahun lalu,” pungkas Mauro.

Mauro, yang memenangi Scudetto bersama Juventus pada musim 1985/1986, mengatakan kepada La Gazzetta dello Sport bahwa sikap Lukaku baru-baru ini tidak bisa ditoleransi. Dia mengatakan tidak akan memboyong Lukaku jika saat ini dirinya berposisi sebagai pelatih Juventus. (bls/riz)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya

MU Diprediksi Menang Tipis

Adrien Rabiot Berlabuh di Marseille

Masuk Daftar MU

PSSI Ingin Pakai JIS Lebih Rutin

Meski Cedera Egy Gabung Timnas

Tottenham Hotspur vs Liverpool