spot_img
27.2 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Puncak Direbut Arsenal

Liverpool-City Imbang

JATENGPOS.CO.ID, LIVERPOOL – Penggemar Liverpool mulai pesimistis terhadap Jurgen Klopp setelah The Reds gagal meraih tiga poin ketika menjamu Manchester City di Anfield pada laga pekan ke-28 Premier League 2023/2024, Minggu (10/03/2024) malam WIB.

Liverpool dan Man City, yang menjadi dua di antara tiga kandidat juara Premier League musim ini, bermain imbang 1-1 dalam pertemuan di Anfield. Hasil imbang itu pun membuat Arsenal tetap berada di puncak klasemen setelah menang 2-1 atas Brentford satu hari sebelumnya.

Namun, kedua tim memiliki kesempatan untuk memenangkannya setelah Alexis Mac Allister mencetak gol balasan, di mana sebelumnya John Stones membawa Man City lebih dulu unggul.

Liverpool menyelesaikan pertandingan itu dengan performa yang lebih kuat, tetapi para penggemar merasa Jurgen Klopp telah membuang kemenangan yang seharusnya mereka dapatkan.

Ketika The Reds memberikan tekanan kepada Man City, Jurgen Klopp secara kontroversial memutuskan untuk menarik keluar Darwin Nunez. Cody Gakpo menggantikan sang penyerang.

Namun, para pendukung merasa Liverpool kehilangan momentum sebagai akibatnya. Beberapa pihak berpendapat Luis Diaz yang seharusnya masuk menggantikannya.

Seorang penggemar Liverpool bereaksi terhadap hasil imbang di Anfield itu. Ia menegaskan bahwa kegagalan The Reds meraih kemenangan adalah tanggung jawab Jurgen Klopp.

“Klopp bertanggung jawab karena tidak memainkan Salah, dan mengganti Nunez untuk Gakpo, liga sudah berakhir. Arsenal tim yang lebih baik daripada Man City dan Liverpool karena mereka tidak membuang poin,” ujar sang penggemar seperti dilansir dari The Sun.

Ada pula penggemar yang mengatakan bahwa, “Keputusan Klopp untuk mengganti Nunez membuat kami kehilangan tiga poin.” Sementara yang lain berkomentar, “Klopp, kami kehilangan gelar juara itu.”

Fans Liverpool juga dibuat bingung oleh komentar Gary Neville yang membandingkan gol John Stones dengan upaya Virgil van Dijk yang secara kontroversial dianulir di final Carabao Cup pada bulan lalu.

John Stones menusuk ke tiang dekat untuk menyambut tendangan sudut cerdas dari Kevin De Bruyne yang berpikir cepat dalam pertandingan yang layak disebut superbigmatch Premier League pada Minggu ini.

Namun, Gary Neville menilai Nathan Ake melakukan kontak dengan Mac Allister di kotak penalti. Dia membandingkannya dengan pembicaraan di Wembley pada Februari 2024.

Baca juga:  Tinggal Ambil Sumpah

Saat itu Virgil van Dijk harus menilai golnya dianulir setelah Wataru Endo dinilai sudah offside dan mengganggu permainan. Endo dinilai sudah menghambat pergerakan pemain Chelsea, Levi Colwill.

Sebuah adegan kurang menyenangkan terjadi saat Manchester City bermain imbang 1-1 dengan Liverpool di Anfield. Kevin de Bruyne dan Pep Guardiola terlibat cekcok di tepi lapangan hingga ke bench pemain.

Man City yang sempat unggul lebih dulu lewat gol John Stones pada menit ke-23, harus puas pulang dari Anfield dengan membawa satu poin saja. Gol eksekusi penalti Alexis Mac Allister pada menit ke-50 menggagalkan kemenangan Man City di markas Liverpool itu.

Dalam pertandingan itu, Pep Guardiola melakukan tiga pergantian pemain pada babak kedua. Pertama pelatih asal Spanyol itu menarik keluar Ederson dan memainkan Stefan Ortega di bawah mistar gawang Man City pada menit ke-56.

Kemudian dua pemain lain ditarik keluar pada menit ke-69. Julian Alvarez ditarik keluar dan digantikan oleh Jeremy Doku. Sementara Kevin de Bruyne digantikan oleh Mateo Kovacic.

Menariknya, Kevin de Bruyne tampak tidak puas dengan keputusan Pep Guardiola yang menariknya keluar dari lapangan hijau. Pemandangan tidak sedap karena keributan yang ditimbulkan Guardiola dan De Bruyne pun menjadi sorotan.

Seperti dilansir dari BBC Sports, Kevin de Bruyne kecewa dengan keputusan Pep Guardiola menariknya keluar lapangan.

Maklum, Kevin De Bruyne bermain cukup baik pada laga itu, termasuk ketika memberikan assist lewat sepak pojok yang dimaksimalkan oleh John Stones.

Kevin De Bruyne seakan tidak bahagia. Perasaannya itu terlihat melalui ekspresi dan gestur, tangan yang terentang, kata-kata di bangku cadangan, sebelum sebuah pembicaraan dengan Pep Guardiola.

Satu yang pasti, Kevin de Bruyne terus terlihat tidak puas ketika akhirnya duduk di pinggir lapangan. Namun, Guardiola melihat semua dan dengan cepat mengaku bahwa dirinya baik-baik saja dengan Kevin de Bruyne.

“Itu bagus. Dia memiliki kesempatan untuk membuktikannya dalam laga selanjutnya. Kami membutuhkan pemain yang mampu menjaga bola. Ini bukan soal menekan. Mateo Kovacic sangat bagus dalam hal itu,” kata Pep Guardiola seperti dilansir dari BBC Sports.

Baca juga:  Teken Kontrak Baru

“Kami senang dengan Kevin. Itu bukan masalah. Kami baik-baik saja,” sambung pelatih asal Spanyol itu.

Pemain sebesar Kevin de Bruyne memang memperlakukan pertandingan elite sebagai habitat alami. Ia juga telah memberikan kontribusi yang signifikan untuk terciptanya gol-gol Man City.

Kevin De Bruyne telah terlibat dalam terciptanya 13 gol dalam 12 penampilannya untuk Man City sepanjang 2024, yaitu mencetak 2 gol dan 11 assist, terbanyak di antara pemain Premier League lainnya pada musim ini.

Kevin De Bruyne sempat absen selama empat bulan pada musim ini karena cedera hamstring. Jadi mungkin ada keinginan Pep Guardiola untuk melindungi pemain berusia 32 tahun itu, tetapi semua akan berakhir dan De Bruyne tetap akan memberikan kontribusi besar sebelum musim ini berakhir.

Menurut Guardiola, alasannya menarik playmaker untuk digantikan gelandang adalah untuk menandingi duet Wataru Endo dan Alexis Mac Allister di lini tengah Liverpool.

Guardiola menilai permainan Liverpool berubah pada babak kedua, terutama pada poros tengah Endo dan MacAllister yang mampu membaca permainan, lebih banyak menguasai bola dan mengirimkan umpan jarak jauh yang membahayakan lini petahanan The Citizen.

“Setelah babak pertama menjadi sulit karena mereka memiliki Endo dan Mac Allister dan umpan-umpan ekstra yang berkualitas untuk menyerang secara langsung atau umpan untuk transisi,” terang Guardiola dikutip dari laman resmi Manchester City.

“Setelah Mateo masuk, kami membuat lebih banyak umpan dan itu tujuannya. Bersama Mateo, John (Stones), Rodri dan Phil (Foden) di tengah, kami memiliki kualitas untuk menjaga bola dengan cara yang tidak bisa kami lakukan sebelumnya,” lanjut dia.

Guardiola menambahkan, menurunkan Kovacic untuk mempertahankan situasi permainan seperti pada babak pertama, membuat City bisa menemukan peluang dari celah yang ditinggalkan pemain Liverpool saat sedang menyerang.

“Pada babak kedua, jika Anda ingin mempertahankan sesuatu yang Anda menangkan pada babak pertama, Anda tidak memiliki pilihan selain terus bermain, bermain, dan bermain,” ucap Guardiola.

“Kemudian kami mempunyai peluang, mereka juga dapat peluang dan pada akhirnya itulah yang terjadi,” pungkasnya. (bol/riz)

spot_img

TERKINI