JATENGPOS.CO.ID, MANCHESTER – Mantan pemain Manchester United yang kini jadi pengamat sepak bola Inggris, Gary Neville, menilai Rasmus Hojlund akan lebih maksimal jika ada tiga pemain yang bermain di belakangnya. Sayangnya, komposisi itu jarang terjadi karena beberapa alasan.
Berharap mendatangkan Harry Kane atau Victor Osimhen, pada akhirnya Manchester United berjodoh dengan Rasmus Hojlund. Man United tertarik kepada Hojlund setelah apa yang ditampilkannya bersama Atalanta.
Namun, penyerang 21 tahun itu kesulitan pada musim pertamanya di Old Trafford. Padahal, Man United menghabiskan dana hingga 73,9 juta euro untuk mendapatkan servis Hojlund.
Sejauh ini, Hojlund baru mengemas delapan gol dalam 28 pertandingan. Jumlah tersebut cukup kecil untuk seorang striker yang diharapkan jadi mesin gol. Melihat hal itu, Gary Neville merasa Hojlund tidak bisa dijadikan kambing hitam. Sebab, ia membutuhkan dukungan dari pemain lainnya.
Menurut pengamatan Neville, Hojlund akan lebih trengginas jika ditopang trio Marcus Rashford, Bruno Fernandes, dan Alejandro Garnacho.
“Coba lihat permainan Manchester United ketika Fernandes, Rashford, dan Garnacho berada di belakang Hojlund. Sayangnya, ketiga pemain itu tidak bisa menopang Hojlund. Walhasil, Hojlund hanya mencetak satu gol dalam lima pertandingan,” urai Neville.
“Padahal, coba lihat performa Man United ketika ketiga pemain itu bermain apik di belakang Hojlund. Garnacho menyisir dari sisi kanan dan Rahsford dari sisi kiri. Ketika ada ketiga pemain itu, mereka tampil apik dan terlihat seperti satu kesatuan,” papar Neville.
Ketajaman Rasmus Hojlund diharapkan tersaji pada akhir musim ini. Sebab, Manchester United masih punya satu pertandingan final Piala FA melawan Manchester City (25/05/2024).
Kabar kurang bagus datang dari Manchester United. Lantaran performa yang tak kunjung membaik, para pemain MU disebut mulai ogah-ogahan melepas umpan pada Rasmus Hojlund.
Hojlund bergabung dengan MU pada awal musim 2023/2024. Performa Hojlund tidak cukup bagus pada awal musim. Dia sulit mencetak gol. Namun, performanya membaik pada dua bulan awal di 2024.
Hojlund kemudian mengalami cedera justru saat performanya sedang menanjak. Setelah sembuh, pemain 21 tahun itu kesulitan mencapai level terbaiknya. Hojlund kembali pada situasi di awal musim.
Bahkan, situasi yang dihadapi Rasmus Hojlund bisa jadi makin berat jika rumor yang beredar benar. Hojlund kehilangan kepercayaan dari rekan satu timnya.
Secara statistik, performa Rasmus Hojlund memang mengecewakan. Sebab, pada 10 laga terakhir bersama MU, dia hanya mampu bikin satu gol. Gol itu tercipta pada duel lawan Sheffield United.
Dikutip dari Manchester Evening News, penurunan performa Hojlund berdampak pada kepercayaan rekan-rekan satu timnya. Sejumlah pemain dilaporkan ogah-ogahan mengumpan padanya ketika berada di sepertiga wilayah akhir.
Para pemain MU disebut memilih menunggu opsi lain daripada mengumpan pada Hojlund. Hal itu dikaitkan dengan minimnya asupan umpan pada Hojlund saat melawan Arsenal. Dia hanya menerima 14 kali umpan.
Pada delapan laga terakhir, Hojlund hanya dapat enam peluang yang dikreasi rekan satu timnya. Catatan ini jauh berbeda dengan Erling Haaland, hanya dapat empat peluang hanya dari satu laga ketika Man City bersua Wolves.
Pada delapan laga terakhir, Hojlund hanya dapat enam peluang yang dikreasi rekan satu timnya. Catatan ini jauh berbeda dengan Erling Haaland, hanya dapat empat peluang hanya dari satu laga ketika Man City bersua Wolves.
Ada ekspektasi besar pada diri Rasmus Hojlund karena nilai transfernya yang mahal. Hal itulah yang membuat penampilan pemain asal Denmark itu terkesan kurang optimal. Padahal, secara statistik, dia tak cukup buruk.
Rasmus Hojlund telah mencetak 14 gol di semua kompetisi. Catatan itu harusnya tidak terlalu buruk untuk pemain berusia 21 tahun dan berada pada musim pertamanya di Premier League.
“Coba lihat permainan MU ketika tiga pemain itu (Bruno-Rashford-Garnacho) berdansa di belakang dia. Nahas, ketika tiga pemain itu tidak mendukung Hojlund, dia hanya bisa mencetak satu gol di lima laga,” kata mantan kapten MU, Gary Neville. (bol/riz)