spot_img
26.1 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Enzo Fernandez, Rasis, Timnas Prancis

MIAMI – Enzo Fernandez pasti bakal mengalami situasi canggung ketika kembali bergabung dengan skuad Chelsea. Enzo terlibat kasus nyanyian rasis dan kasusnya terus melebar. Kasus ini dimulai dari perayaan juara Copa America 2024. Senin 15 Juli 2024, Argentina berhasil meraih trofi usai mengalahkan Kolombia di final dalam duel sengit 120 menit.
Euforia timnas Argentina memenangi Copa America dua kali beruntun berujung dengan tindakan atau sikap rasial kepada Prancis. Dalam sebuah video viral di sosial media, terlihat Enzo Fernandez serta beberapa pemain Argentina lainnya bertindak rasial.
“Mereka bermain untuk Prancis, tapi orang tua mereka berasal dari Angola. Ibu mereka dari Kamerun, sedangkan ayah mereka dari Nigeria. Tapi paspor mereka berkata Prancis.”
Demikian nyanyian rasial yang menyindir Prancis dengan latar belakang kewarganegaraan Afrika mereka. Video tersebut langsung viral di sosial media X (nama baru setelah Twitter) dan dikomentari langsung oleh Federasi Sepak Bola Prancis (FFF).
FFF bahkan siap membawa sikap rasial itu ke ranah hukum, terlebih karena video tersebut ditayangkan secara live (langsung) di bus timnas Argentina.
Gelar juara ini sepertinya sangat memuaskan untuk para pemain Argentina. Mereka berhasil menjaga dominasi beberapa tahun terakhir. Juara Copa America secara beruntun dan di tengah-tengahnya juara Piala Dunia 2022.
Masalahnya, kini gelar juara tersebut bisa tercoreng karena sikap para pemain Argentina yang jelas-jelas menunjukkan pelecehan rasial terhadap Timnas Prancis. Enzo Fernandez jadi salah satu pemain terdepan yang terlibat, kasus ini dimulai dari Instagram Live akun resmi Enzo.
Argentina dan Prancis adalah finalis Piala Dunia 2022 lalu. Pertandingan di Qatar tersebut berlangsung seru dan menarik. Lionel Messi dan Kylian Mbappe sama-sama memberikan level permainan terbaik mereka di lapangan.
Pada akhirnya, Argentina keluar sebagai juara lewat drama adu penalti. Prancis pulang dengan tangan hampa, tapi rivalitas sudah telanjur rusak.
Entah kenapa, pemain dari kedua tim menunjukkan kekesalan yang berlebihan, sampai ke luar lapangan. Prancis tidak terima kalah, Argentina tidak terima dengan sikap Prancis. Rivalitas pun berlanjut sampai saat ini.
Bahkan, sekitar satu bulan yang lalu, Kylian Mbappe melontarkan komentar kontroversial. Dia menyebut bahwa juara Euro masih lebih sulit daripada juara Copa America.
Setelahnya, komentar Mbappe tersebut dibalas Messi. La Pulga balas menyerang, menilai Mbappe bisa berkata demikian karena belum tahu sulitnya bermain di Copa America.
Kemenangan final Copa America kemarin diraih dengan susah payah. Lionel Messi bahkan tak kuasa menahan tangis ketika harus ditarik keluar di babak pertama karena cedera.
Alhasil, begitu dipastikan juara, skuad Argentina merayakannya dengan luapan emosi yang maksimal di lapangan. Para pemain tampak sangat puas dengan trofi ini. Mereka berhasil mempertahankan gelar juara.
Nah, euforia juara Copa America 2024 itu berlanjut sampai ke bus pemain. Di sinilah skandal nyanyian rasis dimulai, yaitu ketika video dari Instagram Live Enzo Fernandez beredar luas.
Di dalam bus, skuad Argentina masih merayakan gelar juara mereka. Semua pemain bernyanyi bersama, merayakan keberhasilan mereka.
Masalahnya, di Instagram Live milik Enzo Fernandez, terdengar nyanyian yang cenderung menyerang Prancis dan Kylian Mbappe. Nyanyian tersebut jelas bernada rasial dan nahasnya, hampir semua pemain Argentina ikut menyanyi.
Kira-kira begini potongan lirik yang ditangkap dari cuplikan video Instagram Live akun Enzo Fernandez: “They play for France, but their parents are from Angola. Their mother is from Cameroon, while their father is from Nigeria. But their passport says French.”
Memang benar bahwa ada begitu banyak pemain keturunan di skuad Prancis, termasuk Kylian Mbappe, Ousmane Dembele, dan nama-nama lain. Namun, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa akulturasi dan asimiliasi budaya di Prancis sangat kuat sejak dahulu.
Banyak pemain Timnas Prancis yang memiliki darah Afrika, bukan hal aneh. Karena itu, sangat disayangkan mendengar nyanyian tersebut dari skuad Argentina. Padahal, populasi Argentina juga sebagian besar diisi oleh penduduk berdarah Spanyol/Italia/Portugis.
Terbaru, disebutkan bahwa federasi sepak bola Prancis, FFF mengutuk keras nyanyian rasis dari pemain-pemain Argentina tersebut. Presiden FFF, Philippe Diallo telah berkomunikasi langsung dengan presiden FIFA, Gianni Infantino dan presiden federasi sepak bola Argentina, Claudio Fabian Tapia.
Bahkan, FFF telah mengambil langkah hukum secara resmi untu insiden tersebut. Mereka ingin menegaskan keseriusan dalam menangani masalah rasisme kali ini.
Kasus ini sudah melebar di luar kontrol, dampaknya jelas jadi sangat besar. Alhasil, Enzo Fernandez pun secara terbuka menyampaikan permintaan maaf lewat akun Instagram resminya.
“Saya sungguh ingin meminta maaf untuk video yang diposting di Instagram saya selama selebrasi tim nasional. Nyanyian tersebut mengandung kata-kaat yang sangat ofensif dan jelas tidak ada dalih untuk kalimat-kalimat tersebut,” kata Enzo Fernandez.
“Saya berdiri melawan segala bentuk diskriminasi dan saya meminta maaf karena terlarut dalam euforia selebrasi juara Copa America. Video itu, momen itu, kata-kata itu, tidak menunjukkan keyakinan saya atau karakter saya. Saya sungguh-sungguh meminta maaf.”
Enzo memang sudah meminta maaf secara terbuka, tapi kasusnya telanjur meluas. Masalahnya, di skuad Chelsea sekarang ada cukup banyak pemain Prancis dan sudah pasti mereka tahu perkembangan kasus tersebut.
Terkini, hanya beberapa jam setelah kasus tersebut meluas, kini dilaporkan bahwa semua pemain Prancis di Chelsea telah meng-unfollow Enzo Fernandez di Instagram.
Pemain-pemain yang dimaksud adalah Wesley Fofana, Axel Disasi, Malo Gusto, Benoit Badiashile, Lesley Ugochukwu, dan Christopher Nkunku. Meski tidak ada pernyataan, langkah unfollow ini bisa menandakan sikap pemain-pemain tersebut terhadap Enzo. (bol/riz)

spot_img

TERKINI