spot_img
27.2 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Arsenal Merana

Kalah 1-0 dari Inter Milan

JATENGPOS.CO.ID,  MILAN – Arsenal menelan pil pahit usai kalah 0-1 dari Inter Milan pada Matchday 4 League Phase Liga Champions 2024/2025 hari Kamis (07/11/2024) dini hari WIB. Satu gol via penalti yang dikonversi Hakan Calhanoglu menit ke-45+3 sudah cukup mempersulit Arsenal jika ingin lolos otomatis ke fase knockout Liga Champions. Arsenal kembali merana.

Kini Arsenal hanya menempati posisi 12 klasemen dengan catatan dua kemanangan, sekali kalah, dan sekali imbang. Seperti diketahui, hanya posisi delapan besar yang berhak lolos ke fase 16 besar secara langsung tanpa melewati playoff.

Awan hitam pun muncul di Arsenal. Karena pada dua laga terakhir, anak asuh Mikel Arteta selalu menelan kekalahan. Sebelum kandas dari Inter Milan, The Gunners juga kalah 0-1 dari Newcastle di Liga Inggris.

Kekalahan perdana The Gunners di Liga Champions bukan jadi satu-satunya sorotan setelah laga usai. Namun, keputusan kontroversial wasit Istvan Kovacs pada laga tersebut juga dipertanyakan berbagai pihak, terutama Manajer Arsenal, Mikel Arteta.

Insiden kontroversial itu terjadi menjelang akhir babak pertama, di mana tendangan striker Inter Milan Mehdi Taremi tak sengaja mengenai tangan pemain Arsenal Mikel Merino. Wasit langsung menunjuk titik putih sehingga jadi satu-satunya gol pada laga tersebut yang dicetak Hakan Calhanoglu.

Usai pertandingan, Arteta tak mampu menahan emosi. Dilansir TNT Sports, Mikel Arteta merasa kecewa dan tak segan-segan melontarkan kritik pedas terhadap keputusan wasit asal Hungaria itu.

“Kami diperlakukan sangat buruk. Itu tidak ada defleksi, tidak ada yang bisa Merino lakukan di kotak penalti, dia tidak dapat menghindar. Jika wasit memberi penalti, harusnya ada satu lagi 100 persen penalti untuk Arsenal,” ujar Mikel Arteta dengan nada emosi.

Perbedaan aturan handball yang digunakan Premier League dan UEFA jadi topik hangat setelah laga usai. Pada Premier League, wasit cenderung lebih ketat memberi penalti untuk pelanggaran handball. Namun, UEFA tampaknya lebih longgar.

Mantan wasit Premier League, Kevin Friend, sedikit menjelaskan perbedaan penafsiran aturan handball di Premier League dibandingkan UEFA. “Pendekatan kami terkait handball, hanya ada sedikit perubahan dan penyesuaian,” tutur Kevin Friend.

Baca juga:  Greenwood Ditahan Polisi Manchester

“Pada dasarnya kami mencari contoh-contoh di mana tangan jelas-jelas mengenai lengan tanpa alasan, tangan di atas kepala, atau menjauh dari tubuh untuk sengaja menghalangi bola masuk ke kotak penalti atau gawang,” sambungnya.

Namun, dalam kasus ini banyak pengamat berpendapat posisi tangan Merino tidak melanggar aturan. Mantan bek Arsenal, Martin Keown, juga turut mempertanyakan dan mengkritik keputusan wasit.

“Apakah lengannya berada di posisi yang tidak wajar? Tidak. Kita memiliki perdebatan itu lagi dan itu merusak permainan,” ucap Martin Keown.

“Itu margin yang kecil, saya tidak percaya itu penalti. Aturan tidak wajar, siapa yang membuat aturan itu? Apakah mereka sudah memainkannya?” lanjut mantan pemain Arsenal itu.

Kekesalan Arteta dan fans The Gunners tidak berhenti di keputusan kontroversi penalti. Ada insiden lain yang sebenarnya bisa saja menguntungkan Arsenal. Insiden itu melibatkan kiper Inter, Yann Sommer, dan Mikel Merino, saat berduel di udara untuk memperebutkan bola. Sommer terlihat meninju kepala Merino saat berusaha mengamankan bola silang.

Arteta menyoroti kontak fisik antara Merino dan Yann Sommer yang seharusnya juga berbuah penalti. Namun wasit berpandangan lain dan tetap melanjutkan permainan.
Mantan penyerang Arsenal, Theo Walcott, menyayangkan keputusan ini. Walcott menyebut Merino berada di posisi yang lebih menguntungkan dan layak mendapat penalti.

“Merino mendapat posisi yang bagus, Sommer datang dan meninjunya secara fisik. Sangat disayangkan tidak mendapatkan penalti, Arsenal kurang beruntung,” ucap The Walcott saat ditanya pendapatnya pada acara Match of the Day.

Meski takluk di tangan Inter, pelatih The Gunners, Mikel Arteta, menyebut timnya memperlihatkan penampilan terbaik. Melawat ke markas Inter di Giuseppe Meazza, Kamis (07/11/2024) dini hari WIB, Arsenal menguasai jalannya pertandingan. Tim Meriam London mencatatkan 62,8 persen penguasaan bola, berbanding 37,2 persen milik I Nerazzurri.

The Gunners juga mampu melepaskan 20 tembakan yang empat di antaranya mengarah ke gawang. Di sisi lain, Inter hanya memperoleh satu peluang bagus dari tujuh kesempatan.

Baca juga:  Teken Kontrak Baru

Kendati tampil menekan, Arsenal akhirnya harus mengakui keunggulan Inter Milan dan menyerah 0-1. Satu-satunya gol I Nerazzurri disarangkan Hakan Calhanoglu pada menit ke-45+3 lewat eksekusi penalti.
Kendati menelan kekalahan dari Inter, Mikel Arteta merasa Arsenal sudah memperlihatkan permainan terbaiknya, bahkan yang terbaik di Eropa. Manajer asal Spanyol itu pun mengaku bangga dengan kerja keras pemain The Gunners.

“Inilah cara saya ingin melihat tim saya. Dari semua pertandingan besar yang pernah kami mainkan di Eropa, sejauh ini ini adalah pertandingan terbaik yang pernah kami mainkan dalam beberapa tahun terakhir,” ucap Mikel Arteta.

“Jika kami bermain seperti yang kami lakukan di sini, kami memiliki peluang bagus untuk menang melawan Chelsea. Saya katakan kepada mereka bahwa saya bangga dengan mereka,” lanjutnya.

Kekalahan dari Inter Milan membuat posisi Arsenal di klasemen sementara league phase Liga Champions musim ini harus melorot. The Gunners kini berada di peringkat ke-12 dengan nilai tujuh, tertinggal tiga poin dari Inter Milan yang menghuni urutan kelima.
“Saya belum pernah melihat mereka bermain di Eropa seperti yang mereka lakukan saat ini. Kami sangat kecewa karena kami tidak mendapatkan apa yang kami inginkan dari permainan itu, itu sudah pasti,” ungkap Arteta.

Arteta menilai timnya tidak pantas kalah ketika bertamu ke markas Inter Milan. Selain bermain lebih baik, The Gunners juga seharusnya mendapatkan tendangan penalti.
Kekalahan kali ini sulit diterima Arteta. Menurutnya, Arsenal punya lebih banyak peluang mencetak gol.

“Hal terburuk malam ini tentu saja adalah hasilnya. Dominasi, sikap, dan penampilan yang kami tunjukkan melawan satu di antara tim terbaik Eropa, di stadion ini, saya belum pernah melihatnya di semua laga yang saya tonton,” kata Arteta menurut laporan Football Italia.
“Kami punya banyak situasi di depan gawang yang seharusnya bisa diselesaikan dengan cukup baik untuk mengemas setidaknya dua gol,” tegas Arteta. (bol/riz)

spot_img

TERKINI