JATENGPOS.CO.ID, MADRID – Menurut laporan dari Relevo, pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, bisa segera dipecat jika gagal membawa Los Blancos lolos ke babak knockout Liga Champions.
Carlo Ancelotti sedang menghadapi hari-hari terberatnya sebagai pelatih Real Madrid. Meski telah memenangkan dua trofi musim ini dan membawa tim meraih gelar Liga Champions enam bulan lalu, kekalahan 2-5 dari Barcelona di final Piala Super Spanyol memberikan tekanan besar.
Kekalahan memalukan dari rival abadi di Jeddah tidak hanya merusak reputasi Ancelotti, tetapi juga memicu gelombang kritik tajam dari suporter Los Merengues. Bahkan dalam pertandingan melawan Celta Vigo, Ancelotti menerima siulan dan ejekan dari tribune, tanda peringatan keras bagi pelatih veteran ini.
Ancelotti menyadari bahwa Florentino Perez dan jajaran direksi klub tidak puas dengan performa tim yang kurang meyakinkan, terutama saat menghadapi lawan besar musim ini.
Kendati sempat hampir dipecat setelah kekalahan dari Milan dan hasil buruk 0-4 dalam El Clasico jilid pertama musim ini, Ancelotti berhasil bertahan dengan kemenangan yang tepat waktu. Namun, dengan performa yang tidak konsisten dan tekanan besar di Liga Champions, posisinya kian terancam.
Dewan direksi Real Madrid kini mempertimbangkan untuk memecat Ancelotti jika tim gagal melaju dari fase grup Liga Champions – di mana mereka finis di posisi ke-20 dalam format grup baru. Skenario terburuk adalah jika Los Blancos tidak lolos dari fase grup atau gagal di babak 16 besar.
Dalam situasi tersebut, Santiago Solari, yang saat ini menjabat sebagai direktur sepak bola klub, kemungkinan akan diangkat sebagai pelatih sementara hingga akhir musim. Nama Solari bahkan mengungguli Raul dalam daftar kandidat untuk menggantikan Ancelotti.
Faktor lain yang menambah tekanan pada Ancelotti adalah kehadiran Xabi Alonso. Pelatih asal Spanyol itu sedang menikmati kesuksesan bersama Bayer Leverkusen dan dianggap sebagai calon ideal untuk menggantikan Ancelotti di Bernabeu. Florentino Perez telah mengincar Alonso untuk musim panas 2025, atau bahkan 2026.
Situasi ini memaksa Ancelotti untuk meningkatkan kinerjanya, tidak hanya untuk mempertahankan kontraknya yang berlaku hingga 2026, tetapi juga untuk mencegah dirinya digantikan lebih cepat dari yang direncanakan. (bol/riz)
