spot_img
33 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

MU Terburuk Sepanjang Sejarah 131 Tahun

MU Digasak Brighton 3-1

JATENGPOS.CO.ID,  MANCHESTER – Ruben Amorim meyakini sedang menangani tim Manchester United (MU) yang terburuk dalam sejarah. Komentar itu terucap dari sang manajer setelah MU keok 1-3 dari Brighton di Stadion Old Trafford, Senin (20/1/2025).
Bayangkan saja, ini adalah kekalahan keempat dari lima laga kandang terakhir Setan Merah di Old Trafford. Beberapa fans juga meyakini Andre Onana adalah salah satu kiper terburuk dalam sejarah setelah melakukan blunder mengejutkan di laga tersebut.
“Kami menjadi tim yang mungkin terburuk dalam sejarah Manchester United,” kata Amorim, selepas pertandingan, seperti dikutip dari Mirror.
“Saya tahu kalian butuh berita utama. Tetapi saya mengatakan itu karena kita harus mengakuinya dan mengubahnya. Jadi ini dia, judul utama Anda,” imbuh dia.
Manajer baru Manchester United itu mengakui statistik timnya musim ini sangat buruk, sehingga wajar jika fans MU resah.
“Dalam sepuluh pertandingan di Premier League kami menang dua kali, saya tahu itu. Bayangkan ini untuk penggemar Manchester United, bayangkan ini untuk saya,” cetusnya.
“Anda mendapatkan pelatih baru yang mengalami kekalahan lebih banyak dibandingkan pelatih sebelumnya. Bayangkan itu. Kami harus bertahan pada momen ini. Saya tahu itu.”
Rekor MU di kandang musim ini adalah yang terburuk bagi klub di liga dalam 131 tahun. Mereka belum pernah kalah dalam enam pertandingan di Old Trafford dalam 12 penampilan pembuka liga sejak musim 1893/1994, ketika kalah tujuh kali.
Tim asuhan Amorim berada di peringkat ke-13 di klasemen sementara Liga Inggris 2024/2025 setelah 22 pertandingan. Setan Merah lebih dekat ke zona degradasi (10 poin) dibandingkan empat besar (12).
Bintang Manchester United (MU), Bruno Fernandes, mengakui timnya mengalami krisis kepercayaan diri. Komentar itu dilontarkan Fernandes setelah Setan Merah keok 1-3 dari Brighton pada lanjutan Liga Inggris 2024/2025 di Stadion Old Trafford, Minggu (19/01/2025).
MU mengalami kekalahan keempat dalam enam pertandingan terakhir di Liga Inggris. Gol-gol dari Yankuba Minteh, Kaoru Mitoma dan Georginio Rutter memastikan kemenangan ketiga berturut-turut di Old Trafford untuk Brighton.
MU mendapat pujian karena menolak melakukan banyak aksi yang “berguling-guling” setelah kebobolan dalam beberapa pertandingan terakhir. Namun Fernandes merasa timnya gagal menunjukkan tingkat keinginan yang sama seperti yang mereka lakukan sebelumnya.
“Saya pikir di babak kedua kami menunjukkan kebalikannya. Kami bisa saja mempertahankan permainan, bahkan ketika kami kebobolan sehingga kedudukan menjadi 1-2. Namun saya pikir itu saat itu kami kurang percaya diri bisa mengubah permainan dan kembali ke permainan,” ujar Fernandes kepada MUTV.
“Kemudian Anda kebobolan hingga kedudukan menjadi 1-2 dan segalanya sejak saat itu menjadi jauh lebih sulit. Namun kami masih punya waktu untuk bangkit dan melakukan sesuatu yang berbeda.”
Bruno juga mengungkapkan kekhawatiran terbesarnya setelah kakalahan di Old Trafford dari Brighton.
“Bagi saya, yang paling mengkhawatirkan saya adalah kurangnya kepercayaan diri yang kami miliki saat ini untuk melakukan hal-hal yang mampu kami lakukan. Saya tidak keberatan siapa pun kehilangan bola karena mencoba sesuatu untuk membantu tim,” sambung Bruno Fernandes.
“Kami perlu mengeluarkan kemampuan terbaik pemain dan kami membutuhkan para pemain untuk percaya pada diri mereka sendiri bahwa mereka mampu membalikkan keadaan.”
Apa yang tersaji di Old Trafford pada laga terakhir sungguh menyesakkan dada, mengingat pasukan Ruben Amorim dihancurkan di depan ribuan pendukung setianya.
Kekalahan ini membuat Ruben Amorim meratapi diri, juga skuad asuhannya. Bagaimana tidak, dalam 10 laga, Red Devils cuma bisa mengepak dua kemenangan di bawah kendalinya.
“Apa artinya itu buat penggemar Manchester United dan apa artinya itu bagi saya?,” ketus suksesor Erik ten Hag.
Ruben Amorim datang ke Old Trafford pada November 2024. Ia diangkut dari klub Portugal, Sporting CP, dengan asa bisa mendongkrak performa Manchester United sepeninggal Erik ten Hag.
Namun, sejauh ini juru taktik berusia 39 tahun belum mampu memenuhi ekspektasi manajemen. Jika tak segera bangkit, bukan tak mungkin Ruben Amorim bakal bernasib sama dengan Erik ten Hag atau lebih parah lagi.
Soalnya, manajemen MU tak segan-segan mendepak seorang pelatih secara mendadak. Tak percaya? Berikut dua pelatih MU berumur pendek:
Setelah Sir Alex Ferguson meletakkan jabatan pada 2013, ia sendiri yang menyodorkan nama David Moyes sebagai penerus bos di ruang ganti Setan Merah.
Meski mendapat rekomendasi dari Ferguson, nasib Moyes benar-benar ngenes. Ia gagal mempertahankan performa Red Devils yang sudah dibangun Ferguson. Kekalahan demi kekalahan menimpa mesin perang Moyes.
Moyes melakukan semua cara untuk menyelamatkan biduk kekuasannya, tapi ia hanya bertahan 10 bulan dari enam tahun kontrak awal yang disodorkan kepadanya.
Puncak kemarahan manajemen tersulut pada April 2014, karena teman sekampung Ferguson asal Skotlandia itu hanya menempatkan MU di posisi ketujuh Premier League yang membuat mereka absen di kompetisi Eropa.
Setelah Sir Alex Ferguson cabut dari Old Trafford, tak hanya David Moyes yang berumur pendek di ruang ganti Manchester United.
Jose Mourinho juga masuk daftar pemakzulan di tengah jalan. Mourinho menukangi Setan Merah mulai Mei 2016 hingga Desember 2018, satu tahun lebih cepat dari kontrak.
Penyebab utamanya jelas, Mourinho gagal mempersembahkan trofi Premier League, sesuatu yang harus dimenangkan setiap pelatih paska Ferguson.
Pencapain Mourinho sebenarnya tak runyam-runyam amat. Setidaknya, selama dua tahun rezimnya, ia mempersembahkan gelar jawara EFL Cup, FA Community Shield, dan UEFA Europa League. Melongok kasus Moyes dan Mourinho, akankah petaka serupa juga akan menerpa Amorim? (bol/riz)

spot_img

TERKINI