JATENGPOS.CO.ID, MANCHESTER – Manchester United dilaporkan semakin mendekati kesepakatan untuk mendatangkan penyerang Wolverhampton, Matheus Cunha. Pemain asal Brasil itu masuk dalam radar utama pelatih Ruben Amorim sebagai bagian dari proyek perombakan skuat Setan Merah.
Meskipun United masih harus mengaktifkan klausul rilis senilai £62,5 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun, klub optimistis dapat mencapai kesepakatan pribadi dengan sang pemain sebelum jendela transfer musim panas resmi dibuka.
Dengan masih tersedianya ruang dalam aturan Profit and Sustainability League (PSR), Daily Mail mengklaim United tampak percaya diri untuk bergerak cepat.
Newcastle United sebelumnya menjadi pesaing terkuat dalam perburuan tanda tangan Cunha. The Magpies bahkan berencana menempatkannya di sektor kiri lini serang. Namun, keinginan untuk memainkan peran sentral di bawah arahan Amorim diyakini menjadi faktor penentu keputusan Cunha.
Ruben Amorim diketahui mengagumi kemampuan Cunha. Dalam beberapa kesempatan, Amorim memuji fleksibilitas sang penyerang dan kontribusinya dalam mencetak gol.
Ketika United menghadapi Wolves di Molineux serta dalam pertemuan balasan di Old Trafford, Amorim tampak beberapa kali berbicara langsung dengan Cunha, baik di lapangan maupun di lorong stadion.
Dalam wawancara yang berlangsung awal bulan ini, Amorim menekankan pentingnya bursa transfer musim panas sebagai momentum krusial bagi masa depan tim. “Ada karakteristik yang tidak dimiliki skuat kami saat ini, dan kami sedang berusaha menutup celah itu,” ujarnya.
“Saat saya mengatakan kami butuh pemain besar, bukan berarti harus dari klub seperti Real Madrid. Tapi pemain yang sesuai dengan cara saya melihat permainan,” lanjut dia.
“Uang tentu membantu, tapi lebih dari itu, kami harus jeli dalam perekrutan. Kami tahu sistem yang kami gunakan dan gaya bermain yang kami inginkan. Jadi, kami tahu apa yang harus dilakukan, dan musim depan akan jadi pembuktian,” ucap Amorim.
Jika transfer ini terwujud, Cunha diyakini akan menjadi bagian penting dari wajah baru Manchester United era Amorim, yang mencoba membangun ulang identitas tim usai musim yang penuh tantangan. (bol/riz)