24 C
Semarang
Kamis, 19 Juni 2025

Menang Harga Mati

Lawan Timnas China, 5 Juni 2025

JATENGPOS.CO.ID,  JAKARTA – Timnas Indonesia akan menjamu China pada laga ke-9 putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia awal bulan Juni 2025. Bek legendaris Timnas Indonesia, Herry Kiswanto punya harapan yang besar kepada skuad Garuda.

Pertandingan Timnas Indonesia kontra China digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 5 Juni 2025. Masih ada waktu kurang dari tiga pekan lagi bagi kedua tim untuk meningkatkan persiapan.

Timnas Indonesia dalam posisi lebih baik, berada di urutan keempat dengan nilai 9, dan punya kans lebih besar untuk lolos fase berikutnya. Sementara di kubu China masih berkutat sebagai juru kunci di Grup C dengan nilai 6, setelah dua kekalahan beruntun pada periode Maret 2025.

Menurut Herry Kiswanto, bagi Timnas Indonesia tidak ada cara lagi selain memenangkan pertandingan atas China dan kemudian fokus di markas Jepang untuk menatap pintu gerbang Piala Dunia 2026 meski harus lewat babak play-off.

Herry Kiswanto pernah mewarnai skuad Timnas Indonesia di periode 1980-an. Secara keseluruhan, ia bermain 40 kali dengan seragam tim Merah-Putih. Pada eranya, mantan pemain Kramayudha Tiga Berlian itu merupakan satu di antara defender terbaik Indonesia.

Herry Kiswanto dalam podcast Bicara Bola by Akmal mengatakan Timnas Indonesia wajib meraih poin penuh ketika menjamu China demi menjaga asa lolos ke ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Herry mengatakan tiga poin melawan China menjadi harga mati karena timnas Indonesia bakal menutup ronde ketiga di markas Jepang.

“Saya punya feeling timnas bisa lolos ke Piala Dunia, terutama nanti kita jadi tuan rumah lawan China. Tentunya ini harus diambil tiga poin karena ini bisa membantu lolos ke babak keempat,” ujar Herry Kiswanto

Pria yang juga pernah menukangi PSS Sleman itu menambahkan, fokus paling utama bagi Ole Romeny dkk. adalah memenangkan laga versus China. Sebab lawan selanjutnya yang akan dihadapi adalah Jepang, tim terkuat di Asia dengan level permainan kelas Piala Dunia.

Ia mengaku status Jepang tetaplah tim yang terbaik, meskipun nantinya bakal memainkan pemain pelapis saat menghadapi Timnas Indonesia. Jepang menjadi tim Asia pertama yang lolos ke putaran final Piala Dunia. Mereka mencatat enam kemenangan, dua hasil imbang, dan sama sekali belum merasakan kekalahan di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

“Saya bukannya tidak yakin, tapi kalau melihat Jepang kita kalah telak dan tentunya ini jadi pertimbangan saya juga, pasti sulit main di Jepang. Walaupun Jepang kemungkinan main dengan pemain lapis kedua, justru itu berbahaya,” tegas pria 70 tahun tersebut.

Dukungan terus mengalir ke ruang ganti Timnas Indonesia jelang bentrok kontra China pada 5 Juni 2025. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Tim Garuda lebih dijagokan meski pada pertemuan pertama kalah 1-2.

Beraksi di depan ribuan pemuja setianya, Jay Idzes dan kawan-kawan diyakini bisa memenangkan duel matchday 9 Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Hal tersebut dikatakan pengamat sepak bola nasional Abdul Haris via kanal YouTube NTV belum lama ini.

“Di atas kertas kita bisa menang saat menghadapi China nanti. Bahkan saat menghadapi China di pertemuan pertama harusnya menang. Namun, memang faktor luck dan juga ada blunder yang dilakukan pemain sehingga kecolongan,” terang Abdul Haris.

Menurut Abdul Haris, secara kualitas tim, tuan rumah jauh lebih superior ketimbang tim tamu. “Saat main di Jakarta harusnya kita dapat tiga angka. Secara kualitas, Timnas Indonesia sekarang jauh lebih baik ketimbang China.”

Namun, materi pemain China juga berbeda dari yang dulu saat pertemuan pertama. Namun, Abdul Haris tetap optimistis dengan kans Timnas Indonesia. “Iya betul, tapi kalau kita lihat mereka ini pemain-pemain yang semuanya bermain di Liga China. Sementara tim kita tersebar. Ada di Liga Indonesia, Liga Belanda, ada di Belgia, ada di Liga Italia,” cetusnya.

Abdul Haris juga tidak menjadikan faktor chemistry sebagai batu sandungan bagi Skuad Garuda saat menjamu China. Ia mencontohkan Ole Romeny yang belum lama bergabung.

“Ole Romeny dua kali bertanding langsung bikin dua gol, lawan Australia dan lawan Bahrain. Tapi, pemain-pemain lain juga butuh waktu untuk mendapatkan chemistry. Misalnya Mees Hilgers yang bisa dikatakan belum terlalu memuaskan. Dia butuh waktu untuk bisa beradaptasi dengan Jay Idzes, dengan Rizky Ridho, bahkan dengan Maarten Paes,” ungkapnya.

“Ini yang membuat kita belum betul-betul seperti yang diharapkan. Dengan kualitas yang kita miliki ini, luar biasa prospek ke depannya. Sekarang kita bisa menang dulu lawan China dan dengan Jepang bisa dapat poin,” pungkas Abdul Haris. (bol/riz)



Popular

LAINNYA

Terkini