28.8 C
Semarang
Selasa, 2 Desember 2025

Laga Superioritas Juve

Juventus vs Udinese Rabu (03/12/2025) pukul 03:00 WIB Live ANTV



JATENGPOS.CO.ID,  TURIN – Pertandingan Juventus versus Udinese pada babak 16 besar Coppa Italia 2025/2026 di Allianz Stadium, Rabu (3/12/2025) pukul 03.00 WIB, menghadirkan duel sarat data historis yang timpang. Juventus bermodalkan statistik mentereng, sementara Udinese mengusung ambisi merusak tradisi panjang tuan rumah di kompetisi ini.

Dalam beberapa musim terakhir, Juventus menunjukkan konsistensi luar biasa setiap kali berhadapan dengan Udinese. Tidak hanya di Serie A, tetapi juga di Coppa Italia, laju mereka kerap tak terbendung. Meskipun kedua pelatih diprediksi melakukan rotasi, kekuatan skuad Juventus membuat mereka tetap menjadi favorit kuat.

Duel Juventus vs Udinese kali ini juga semakin menarik karena melibatkan sejumlah milestone pemain serta tren gol dari beberapa andalan kedua tim. Juventus memiliki peluang besar melanjutkan tren lolos ke perempat final, di mana mereka berpotensi bertemu pemenang laga Atalanta vs Genoa.

Secara historis, Juventus unggul telak atas Udinese. Mereka memenangkan 14 dari 17 pertemuan terakhir di Serie A dan tampil sangat dominan ketika bermain di Turin. Statistik pertemuan langsung juga memperkuat gambaran tersebut. Juventus memenangkan tujuh dari delapan laga terakhir di semua kompetisi dengan agregat 14-2.

Dalam Coppa Italia, kedua tim sudah bertemu empat kali, seluruhnya dimenangkan Juventus. Pada dua laga kandang melawan Udinese di ajang ini, Juventus bahkan selalu menang tanpa kebobolan. Catatan itu semakin menegaskan kesenjangan kualitas kedua tim.

Ada pula fakta menarik yang menegaskan tradisi kuat Bianconeri. Sejak babak 16 besar Coppa Italia menggunakan format satu pertandingan (sejak 2008/2009), Juventus adalah satu-satunya tim yang selalu berhasil lolos dari fase ini. Dengan momentum positif musim ini, mereka kembali difavoritkan melaju ke babak delapan besar.

Dari sisi pemain, Khephren Thuram berpeluang mencatatkan sejarah kecil. Setelah mencetak gol melawan Empoli musim lalu, ia bisa menjadi gelandang Juventus pertama yang mencetak gol dalam dua laga Coppa Italia berturut-turut sejak Dejan Kulusevski pada Januari 2021. Sementara itu, Andrea Cambiaso menjadi pemain dengan kontribusi gol terbanyak bagi Juventus dalam dua edisi terbaru kompetisi ini dengan torehan satu gol dan tiga assist.

Baca juga:  Van Bronckhorst Kandidat Pelatih Timnas Indonesia

Dua pemain juga mendekati pencapaian bersejarah. Jika tampil, Filip Kostic akan menjalani laga ke-100 bersama klub, sedangkan Weston McKennie bisa mencapai penampilan ke-200. Menariknya, Udinese adalah tim yang paling sering ia kalahkan—delapan kali di Serie A.

Meski tertinggal dalam banyak aspek, Udinese tetap membawa beberapa catatan positif. Mereka pernah sekali melangkah lebih jauh dari babak 16 besar pada format satu leg, yakni pada musim 1942/1943 setelah menang 1-0 atas Cremonese. Catatan itu memang sudah sangat lama, tetapi menjadi pengingat bahwa kejutan tetap mungkin terjadi.

Keinan Davis menjadi salah satu tumpuan Udinese musim ini. Dengan empat gol di Serie A—termasuk saat menghadapi Parma akhir pekan kemarin—Davis sudah mencatatkan jumlah gol terbanyak dalam satu musim selama membela Udinese. Ketajamannya bisa menjadi ancaman tersendiri bagi lini belakang Juventus.

Nicolo Zaniolo juga membawa modal penting setelah mencetak gol pertamanya di Coppa Italia saat debut bersama Udinese melawan Palermo. Ia menjadi satu dari tiga pemain yang mencetak gol di Coppa Italia dan Serie A musim ini, bersama Iker Bravo dan Arthur Atta. Selain itu, Oier Zarraga berpeluang mencatatkan penampilan ke-50.

Di atas kertas, jalan Juventus lebih mulus berdasarkan statistik dan konsistensi performa. Akan tetapi, Udinese tetap memiliki potensi untuk memaksimalkan momentum individu pemain dalam upaya menciptakan kejutan. Laga Juventus vs Udinese kali ini pun menjadi batu uji apakah sejarah kembali berpihak kepada Bianconeri atau justru melahirkan cerita baru di Coppa Italia.

Juve kembali mendapatkan angin segar setelah meraih dua kemenangan penting dalam sepekan. di Liga Champions, Bianconeri menaklukkan Bodo/Glimt lewat laga ketat yang berakhir 3-2, sebuah hasil yang menjaga kans mereka lolos dari fase grup. Kemenangan itu terasa krusial karena Juventus sempat tertinggal sebelum membalikkan keadaan.

Baca juga:  Gunners Balikkan Agregat

Beberapa hari berselang, Juventus kembali memetik tiga poin saat menghadapi Cagliari di Serie A Italia. Mereka lebih dulu kebobolan lewat gol Sebastiano Esposito, namun kebangkitan cepat memastikan kemenangan 2-1 di Allianz Stadium. Performa tim kembali menunjukkan mental yang kuat dalam menghadapi tekanan.

Dua kemenangan itu bukan hanya soal taktik atau rotasi pemain. Ada satu sosok yang benar-benar mencuri panggung berkat keberanian dan kematangannya. Pemain itu adalah Kenan Yildiz, penyerang muda yang tiba-tiba menjelma menjadi motor kebangkitan Juventus.

Aksi Yildiz dalam dua pertandingan tersebut tidak hanya produktif, tetapi juga menjadi faktor pembeda. Ia mencetak gol, memberi assist, dan menghadirkan pengaruh besar setiap kali menyentuh bola. Tak heran bila performanya menjadi sorotan, termasuk dari legenda seperti Fabio Capello.

Dari semua pemain Juventus, Capello memberikan sorotan khusus kepada Kenan Yildiz. Sang legenda menilai penyerang 20 tahun itu tampil sangat menentukan dalam dua kemenangan penting tersebut. Yildiz tidak hanya mencetak gol, tetapi juga menunjukkan kualitas yang jauh melebihi usianya.

Di Liga Champions melawan Bodo/Glimt, Yildiz tampil gemilang dengan kontribusi sebagai inspirasi dari bangku cadangan. Ia menyumbang assist dan memberikan dampak besar yang mengubah arah pertandingan. Perannya terasa vital meski tidak memulai laga sejak menit pertama.

Saat menghadapi Cagliari, Yildiz kembali menjadi pusat perhatian. Ia mencetak dua gol indah yang membalikkan keadaan dan memastikan Juventus menang. Bukan hanya finishing, gerakan tanpa bola dan keberaniannya berduel menjadi pembeda di lini depan Bianconeri.

“Pemain Turki itu kembali menjadi penentu setelah menjadi inspirasi dari bangku cadangan di Norwegia. Kemarin, ia menentukan kemenangan dengan dua gol brilian, bermain sebagai striker sejati pada waktu itu saat Vlahovic cedera,” lanjut Capello dalam kolomnya. “Tidak ada gunanya berbasa-basi, Yildiz baru berusia 20 tahun tetapi sudah menjadi pemain kunci bagi tim Juve ini.” (bol/riz)



TERKINI


Rekomendasi

...

Inggris Menang Belanda Pulang

Taktik Jitu Ten Hag

Debut Tim Promosi

Madrid Terancam Gagal Fase Gugur

Greenwood Ditahan Polisi Manchester

Timnas Indonesia U-17 Sempurna