JATENGPOS.CO.ID, TORINO – Laga penutup Serie A Italia 2025-2026 akan menyajikan saat Torino menjamu AC Milan di Stadio Olimpico Grande Torino, Selasa (09/12/2025) dinihari pukul 02.45 WIB, disiarkan langsung ANTV dan live streaming Vidio.com.
Laga ini akan berjalan ketat mengingat situasi klasemen semain rapat menjelang pertengahan musim. Rossoneri jelas mengincar 3 poin di laga kali ini untuk mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen.
AC Milan baru meraih kemenangan tipis 1-0 atas Lazio di Serie A dalam laga yang diwarnai kartu merah untuk pelatih Massimiliano Allegri. Insiden tersebut terjadi pada menit-menit akhir, memunculkan pertanyaan mengenai dampaknya bagi skuad Rossoneri dalam laga-laga berikutnya.
Kartu merah itu membuat Allegri harus absen minimal satu pertandingan liga. Situasi ini memaksa asistennya, Marco Landucci, kembali mengambil alih peran di pinggir lapangan. Kondisi tersebut bukan hal baru bagi Milan musim ini mengingat Landucci sudah beberapa kali menjadi pelatih sementara.
Absennya Allegri tentu menjadi catatan penting jelang laga berikutnya. Namun, performa AC Milan di bawah komando Landucci sebelumnya memberi sinyal positif. Rossoneri tetap mampu tampil dominan dan efisien setiap kali asisten pelatih itu ditunjuk menggantikan Allegri.
Allegri menerima kartu merah pada masa injury time ketika melontarkan beberapa kata yang diarahkan kepada wasit Giuseppe Collu. Itu merupakan respons atas peninjauan VAR terkait potensi penalti untuk Lazio, setelah bola mengenai tangan Strahinja Pavlovic. Keputusan akhirnya tidak berujung hukuman, sebab insiden tersebut bukan handball yang dapat dihukum.
Akibat kartu merah tersebut, Allegri akan melewatkan laga terdekat Milan di Serie A, yakni melawan Torino pada Senin, 8 Desember waktu setempat. Komite disiplin masih menunggu laporan lengkap dari wasit untuk menentukan apakah hukuman itu bisa bertambah panjang. Akan tetapi, yang pasti, Milan harus bersiap menjalani setidaknya satu pertandingan tanpa sang pelatih utama.
Situasi ini membawa Marco Landucci kembali menggantikan Allegri di pinggir lapangan. Musim ini, ia sudah tiga kali memimpin Milan: melawan Bari di Coppa Italia, kemudian Udinese di Serie A, serta Lecce di ajang Coppa Italia.
Allegri kala itu absen di Coppa Italia karena hukuman dua pertandingan yang ia terima saat masih menangani Juventus, sedangkan absennya saat duel kontra Udinese disebabkan kartu merah ketika menghadapi Bologna, saat ia “melempar jas karena marah”.
Dalam ketiga pertandingan tersebut, Milan menang meyakinkan. Mereka mengatasi Bari 2-0, mengalahkan Udinese 3-0, dan menundukkan Lecce 3-0. Catatan itu menjadikan Landucci sebagai figur yang mampu menjaga ritme permainan tim meskipun tanpa kehadiran Allegri di area teknis.
Sementara itu, Milan tengah membutuhkan konsistensi di tengah jadwal padat. Absennya Allegri memang menjadi kerugian dari sisi kepemimpinan taktik langsung. Namun, Marco Landucci telah membuktikan dirinya mampu menerjemahkan rencana permainan Milan dengan sangat baik. Konsistensi itulah yang kembali akan diuji saat Rossoneri menghadapi Torino.
Bagi AC Milan, kemenangan atas Lazio seharusnya menjadi momentum untuk terus bersaing di papan atas. Kartu merah yang diterima Allegri memang bukan situasi ideal, tetapi tim sudah menunjukkan bahwa mereka tetap bisa tampil solid bersama Landucci. Jika pola itu kembali berlanjut, Milan berpeluang besar mempertahankan performa stabil pada fase penting musim ini.
AC Milan baru saja mengalami kekalahan mengejutkan dari Lazio di Coppa Italia, yang mengakhiri rekor tak terkalahkan mereka dalam 12 pertandingan liga. Namun, performa mereka di Serie A masih melampaui ekspektasi banyak pengamat.
Menariknya, tim asuhan Max Allegri ini belum kebobolan gol di liga sejak awal November, menunjukkan bahwa mereka adalah salah satu kandidat kuat dalam perebutan gelar musim ini.
Di sisi lain, Torino sedang dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Mereka belum meraih kemenangan dalam lima pertandingan terakhir dan baru saja kalah 2-1 dari Lecce. Kekalahan tersebut menunjukkan bahwa Torino perlu memperbaiki performa mereka, terutama di lini pertahanan yang menjadi salah satu titik lemah utama mereka musim ini.
Sejarah pertemuan antara kedua tim menunjukkan bahwa Torino selalu berhasil memenangkan tiga laga kandang terakhir melawan Milan sejak kekalahan 7-0 yang menyakitkan pada musim 2020-21. Namun, Milan sebelumnya sempat mendominasi dengan memenangkan enam dari delapan pertemuan sebelum itu.
AC Milan datang ke pertandingan ini dengan motivasi tinggi untuk kembali ke jalur kemenangan. Kehilangan di Coppa Italia tentu bukan hal yang diinginkan, tetapi ini bisa menjadi dorongan untuk meningkatkan performa mereka di liga. Perubahan taktik yang dilakukan Max Allegri, terutama dengan menempatkan Rafael Leao di posisi sentral, telah membuahkan hasil positif dalam mencetak gol.
Di sisi lain, Torino harus menemukan cara untuk meningkatkan produktivitas gol mereka. Absennya Giovanni Simeone menjadi tantangan tersendiri bagi tim asuhan Marco Baroni. Duvan Zapata dan Che Adams diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal di lini depan untuk memberi tekanan pada pertahanan Milan yang solid.
AC Milan kemungkinan akan menurunkan formasi dengan Maignan di bawah mistar, diikuti oleh Tomori, Gabbia, dan Pavlovic di lini belakang. Di tengah, Saelemaekers, Ricci, Modric, Rabiot, dan Bartesaghi akan mengisi posisi gelandang. Sementara itu, Pulisic dan Leao akan menjadi andalan di lini depan.
Torino mungkin akan menurunkan Israel; Tameze, Maripan, dan Coco sebagai bek. Pedersen, Casadei, Asllani, Vlasic, dan Lazaro akan bermain di lini tengah, sementara Adams dan Zapata diharapkan tampil di lini serang.
Dengan pertahanan yang kokoh dan kemampuan menyerang yang semakin meningkat, AC Milan diprediksi akan mengalahkan Torino dengan skor 2-0. Keterampilan Rafael Leao dalam menciptakan peluang dan memanfaatkan kelemahan pertahanan Torino bisa menjadi faktor penentu dalam laga ini. (bol/riz)








