JATENGPOS.CO.ID SEMARANG – Keselamatan bukan sekedar Slogan, Main Dealer Astra Motor Jateng kembali mengadakan edukasi keselamatan berkendara bagi seluruh karyawan yang dilakukan pada Sabtu kemarin (09/08/25) diruang Auditorium William Soeryadjaja lantai 6 gedung Main Dealer Astra Motor Jateng. Kegiatan ini diikuti sejumlah 140 peserta termasuk dengan management Astra Motor Jateng yang mendukung adanya pengajaran ini.
Sebagai salah satu pemain utama di industri otomotif, sebuah perusahaan besar memegang peran penting dalam menjaga keselamatan, tidak hanya bagi konsumennya, tetapi juga bagi aset terpentingnya yaitu karyawan. Kepedulian terhadap keselamatan di jalan raya adalah sebuah keharusan, terutama mengingat besarnya jumlah pengguna sepeda motor dan tingginya angka kecelakaan yang melibatkan mereka. Sensitivitas terhadap masalah ini menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan dan menjadi bukti nyata komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Region Head Astra Motor Jateng Ronaldo Widjaja menjelaskan bahwa komitmen ini dibuktikan secara konkret oleh Main Dealer Astra Motor Jawa Tengah dengan tujuan yang jelas yaitu untuk menyegarkan dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan terkini dalam berkendara. Hal ini selaras dengan konsistensi perusahaan dalam mendukung kampanye #Cari_Aman berkendara yang menjadi kampanye aktif dari brand sepeda motor merk Honda.
“Keselamatan berkendara harus menjadi budaya dimulai dari diri kita sendiri karena menjadi cerminan #Cari_Aman berkendara bukan hanya tanggung jawab tim Safety Riding saja, tapi juga semua insan Astra Motor Jawa Tengah,” tegas Ronaldo dalam sambutannya.
Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa keselamatan adalah tanggung jawab kolektif, bukan hanya tugas satu Divisi atau Departemen. Setiap individu di dalam perusahaan memiliki peran untuk menjadi duta keselamatan, dimulai dari cara mereka berkendara sehari – hari.
Mengawali sesi, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng Oke Desiyanto menunjukkan data yang mengejutkan dari Korlantas Polri dimana data menunjukan 77% kecelakaan lalu lintas yang terlaporkan di Indonesia melibatkan pengguna kendaraan roda dua. Data ini menjadi pengingat serius akan urgensi edukasi keselamatan.
Materi berlanjut dengan membahas enam perilaku penyebab kecelakaan secara mendalam, membuka wawasan para peserta tentang kesalahan – kesalahan umum yang sering diabaikan. Kemudian, mereka diperkenalkan pada Hierarki Unsafe Riding untuk mempelajari level – level atau tingkatan mencapai potensi keselamatan yang lebih tinggi.
Untuk membekali peserta dengan keterampilan praktis, sesi ini juga fokus pada Pengetahuan Prediksi Bahaya. Peserta diajarkan definisi prediksi bahaya, cara mengenali berbagai sumber bahaya di jalan, dan dilatih untuk memproses prediksi bahaya tersebut. Sesi ini ditutup dengan diskusi aktif mengenai contoh kasus, mengukur tingkat pemahaman, serta tips penting mengenai teknik pengereman yang benar dan metode 3 detik untuk menjaga jarak aman.
Edukasi keselamatan berkendara yang diberikan Astra Motor Jateng kepada karyawannya adalah langkah nyata yang patut dicontoh. Ini bukan sekadar pelatihan rutin, melainkan sebuah investasi jangka panjang dalam membangun budaya keselamatan. Saat setiap individu memahami dan mempraktikkan berkendara aman, mereka tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga menjadi contoh bagi keluarga, teman, dan masyarakat luas.
“Keselamatan harus menjadi prioritas utama kita saat berkendara karena keselamatan adalah pilihan, bukan kebetulan. Mari bersama – sama berkontribusi menciptakan lalu lintas yang lebih aman dan biarlah #Cari_Aman bukan hanya slogan, tapi cerminan cara berkendara yang bertanggung jawab,” tutur Oke mengakhiri sesi pembekatan safety riding.(*)