JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) mengumumkan laporan keuangan perusahaan atas kinerja semester pertama tahun 2021. Pandemi Covid-19 masih berlangsung setelah hampir 1,5 tahun dan membuat perekonomian dunia jatuh pada titik terendah.
Meski masih tergolong mengalami perlambatan, pasar semen tergerak oleh sedikit membaiknya konsumsi sektor ritel dan ekspor. Hingga semester pertama tahun 2021, konsumen semen nasional mencapai 29 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 7,32% jika dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 27 juta ton. Sedangkan pasar ekspor mencapai 6,7 ton atau tumbuh 80,42% dari 3,7 ton pada tahun 2020.
Sejak pandemi merebak di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2020, SBI terus berupaya memperkuat sinergi dengan SIG untuk beradaptasi mempertahankan operasional yang efisien dan menghasilkan capaian kinerja keuangan positif hingga semester pertama tahun 2021.
Hingga akhir Juni 2021, SBI mencatatkan peningkatan volume penjualan sebesar 17,73% dan pendapatan sebesar Rp5 triliun atau naik 12,06% jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Laba kotor tercapai Rp1,2 triliun atau naik 10,55% dari Rp1,1 triliun pada semester pertama tahun 2020.
Kenaikan pada beban pokok pendapatan sebesar 12,59% disebabkan karena peningkatan volume penjualan sebesar 18,29%. Upaya cost transformation dan sinergi yang dilakukan mampu menghasilkan capaian positif secara keseluruhan. EBITDA tercapai Rp1 triliun atau naik 36,44% dari Rp752 miliar tahun lalu. Laba sebelum bunga dan pajak penghasilan tercatat Rp616 miliar atau naik 24,95%. SBI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp249 miliar atau naik 203,66% dari Rp82 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur SBI, Aulia Mulki Oemar mengatakan, SBI akan terus menerapkan upaya sinergi dan program-program efisiensi dan menjaga arus kas sebagai prioritas selama kondisi belum kembali pulih.
“Dinamika pandemi yang masih sangat memprihatinkan, memberikan tantangan lebih besar untuk terus berinovasi dan menciptakan peluang-peluang baru untuk tetap bertahan dan bahkan mencapai pertumbuhan,” ujar Aulia.
Salah satu upaya efisiensi dan kontribusi terhadap target pembangunan berkelanjutan, SBI terus menggunakan bahan bakar alternatif dari pemanfaatan limbah industri dan sampah perkotaan. Perluasan jangkauan layanan pengelolaan limbah ramah lingkungan ini juga dilakukan dalam rangka sinergi bersama SIG.
Kerja sama strategis yang dirintis SBI bersama Taiheiyo Cement Corporation (TCC) tak hanya mencakup perluasan pasar ekspor semen, namun juga solusi pengelolaan limbah ramah lingkungan. Kerja sama strategis dengan TCC telah selesai dilakukan pada 21 Juli 2021 melalui proses right issue senilai Rp3,1 triliun. Kedua perusahaan beraspirasi untuk membangun kolaborasi yang akan meningkatkan kapabilitas sebagai perusahaan berstandar global dan menciptakan model bisnis untuk membangun perubahan.(aln)