JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Penyakit mulut dan kuku (pmk) pada sapi ditemukan 49 kasus di Kabupaten Sragen. Melihat kondisi itu, enam pasar hewan di Sragen terpaksa ditutup dalam tiga minggu ke depan.
Kepala Dinas Peternakan Sragen Rina Wijaya menjelaskan, dari sekian kasus tersebut 6 ekor sapi sudah sembuh. Terbanyak temuan di Kecamatan Plupuh sebanyak 13 ekor sapi mengalami sakit Pmk. Kemudian disusul Miri tujuh ekor sap, sedangkan Kecamatan Sidoharjo ada lima ekor.
Adapun munculnya kasus tersebut, bermula di Plupuh dan Tanon. Saat ini temuan tersebut menyebar di sepuluh kecamatan di Sragen. Namun dari temuan di Tanon sudah sembuh semuanya.
“Melihat kondisi itu, memang sudah dijadwalkan untuk menutup enam pasar hewan di Sragen. Tidak hanya pasar sapi, pasar hewan lainnya juga ditutup,” papar Rina.
Menurut Rina, penutupan pasar itu surat secara resmi baru akan diserahkan ke Sekda Sragen terlebih dahulu untuk ditandaditangani. Meski belum ditandatangani, surat penutupan pasar sudah beredar, agar para pedagang sapi tidak kecele saat datang ke pasar.
“Kami perlu ngomong agar tidak ada komplain dari bakul tiwas datang ke pasar, karena ada penutupan,” ujar Rina.
Menurut Rina, penutupan pasar hewan itu terhitung sejak Selasa pahing sampai sesuai 15 Juni. Penutupan itu dilakukan selama tiga pahing.
“Jadi selama inkubasi selama 14 hari ditutup, sehingga bila tidak ada temuan baru. Pasar bisa kembali dibuka,” tutur Rina.
Diharapkan menjelang idul adha , kata Rina, tidak ada temuan baru sehingga pasar bisa dibuka kembali. Karena bila tidak ditutup dikuatirkan menular ke ternak sapi lainnya. Setidak 6 pasar hewan yang ditutup tidak hanya sapi tapi juga kambing, di antaranya Sumberlawang, Sragen Sukodono, Tanon Sambirejo.
“Dipastikan warga tidak perlu panik, karena penyakit sapi itu tidak menular ke warga dan yang pasti bisa disembuhkan. Tercatat sudah ada enam ekor sapi yang sembuh dan tiga dalam proses recovery,” pungkas Rina.(ars)