31 C
Semarang
Selasa, 16 Desember 2025

Batik Kudus jadi Daya Tarik di Ajang PON Beladiri Kudus 2025

JATENGPOS.CO.ID, KUDUS -Kerajinan batik khas Kabupaten Kudus memiliki daya Tarik tersendiri di mata para peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri Kudus 2025, yang terpusat di Djarum Arena Kaliputu 11-26 Oktober 2025. Kain maupun pakaian dengan motif Menara Kudus, akan menjadi souvernir Istimewa bagi para olahragawan bela diri tersebut.

Pemilik Batik Kudus Gentamas, Dasa Genta menuturkan, sudah dua hari memamerkan kain maupun pakaian batik khas Kota Kretek, di komplek penyelenggaran kompetisi dua tahunan tersebut. Sejak hari pertama, tidak sedikit peserta PON Bela Diri melirik barang yang dipajang di stand berukuran 2×2 meter itu.

‘’Sejak hari pertama cukup menyita perhatian, tetapi baru di hari kedua banyak yang beli,’’ kata Dasa, saat ditemui distandnya, Minggu (12/10) siang.

Dasa menuturkan, pada even tersebut sengaja tidak menjual makanan maupun minuman, seperti halnya pedagang yang lain. Sejak awal wanita karir tersebut sudah berniat, ingin mempromosikan kerajinan kearifan lokal yang diproduksinya sendiri yakni Batik Kudus ‘Gentamas’.

Baca juga:  Realisasi Refocusing Anggaran COVID-19 di Kudus Baru Capai Rp58,9 Miliar

Pada pakaian batik yang dijual itu memiliki beragam motif. Mulai dari motif Menara Kudus, buah Parijoto, Tari Kretek, motif berasan, Gerbang K3 dan biji kopi, hingga kawasan wisata Rejenu. Selain itu, juga menawarkan bordir khas Kota Kretek yang nilainya cukup ‘istimewa’ dibanding kain batiknya yakni sekitar Rp1,5 juta.

‘’Kalau kain maupun baju batik, saya jual mulai Rp125 ribu per pcs hingga Rp365 per pcs. Sedang eco print di kirasan Rp215 ribu per pcs, dan syal Rp100an ribu. Dan yang paling mahal ya bordir sampai Rp1,5 juta,’’ ungkap Dasa.

Kata Dasa, selama dua hari membuka lapaknya, batik yang banyak terjual adalah bergambar Menara Kudus. Termasuk sarung dan syal dengan motif khas Kudusan. Sebab harganya cukup terjangkau bagi peserta PON Bela Diri Kudus 2025.

Baca juga:  Pemkab Jepara Tutup Seluruh Objek Wisata Antisipasi Kasus Covid-19

‘’Cukup prospektif membuka lapak selama even disini,’’ jelasnya.

Dasa menambahkan, selain laku bijian, dia mengaku juga mendapat pesanan dari peserta Kalimantan Timur dengan jumlah puluhan pcs. Namun motif yang diminta bukan khas Kudusan, melainkan ikon dari Kalimantan Timur.

‘’Kami layani saja karena juga menerima sesuai permintaan konsumen atau by custom,’’ ungkapnya.

Di sisi lain, Dasa mengakui baru ikut membuka lapak di sebuah even di Kudus baru kali ini. Kedepan, dia pun akan melakukan persiapan lebih matang, seperti menjual batik dengan motif acara yang sedang berlangsung.

‘’Nanti bisa saja saat ada even apa dan saya diikutkan membuka lapak, akan membuat batik dengan motif acara tersebut,’’ pungkasnya. (han/rit)



TERKINI


Rekomendasi

...