JATENGPOS.CO.ID, KUDUS -Kontes dan Pameran bonsai bertajuk The Greatness of Kudus Bonsai Observers resmi dibuka, mulai 19-28 Oktober 2025, di kawasan Balai Jagong Kudus. Kali ini, ajang kompetisi bonsai tingkat nasional itu, diikuti 555 bonsai peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketua Panitia Kontes dan Pameran Bonsai Nasional, Yohan Hadipras mengatakan, even perlombaan Piala Bupati Kudus ini, dalam rangka memperingati momen Hari Jadi Kudus Ke-475, serta demi kejayaan pemerhati bonsai Kudus. Sedang jumlah peserta yang mengikuti even ini sebanyak 555 bonsai dari berbagai daerah.
‘’Dari jumlah itu, untuk kelas Bahan 394 bonsai, kelas Pratama 130 bonsai, dan kelas Madya 31 bonsai. Peserta di antaranya dari Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Kalimantan dan daerah lainnya,’’ ungkap Yohan.
Sambungnya, sebagai bentuk apresiasi bagi peserta, disediakan sejumlah doorprize berupa motor listrik, kulkas, kipas angin, alat-alat bonsai, dan lain-lain. Mengingat pada dasarnya pameran dan kontes bonsai itu, tidak ada hadiahnya.
‘’Tetapi jika menang, bonsai yang diperlombakan harga jualnya bisa naik,’’ katanya.
Sementara itu, dalam kontes dan pameran bonsai kali ini, juga menggelar sosialisasi dan kelas pelatihan membuat bonsai. Sedang peserta dari pelajar jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.
‘’Total ada 100 peserta untuk kelas pelatihan itu. Mulai dari Sabtu (25/10/2025) sore, dan Minggu pagi dan sore,’’ jelasnya.
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris dalam sambutannya, menyebut kontes dan pameran bonsai ini, sebagai upaya menumbuhkan cinta terhadap tanaman. Termasuk mencintai lingkungan sekitarnya. Selain itu, bisa menjadi ajang destinasi di Kudus karena peserta dari berbagai daerah di Indonesia
‘’Saya juga menyukai tanaman, dan buktinya di (komplek) Pendapa Kudus saya banyak menanam pohon,’’ katanya.
Dalam sambutannya, dia pun sempat kagum setelah membaca artikel di sebuah media sosial (Medsos) soal harga bonsai. Disebutkan, satu bonsai bisa dihargai dari Rp800 juta hingga satu miliar.
‘’Keindahan bonsai ini memang sebuah seni dan itu mahal harganya,’’ tuturnya.
Salah satu peserta asal Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Gunawan mengaku bangga bisa meraih juada The Best Kontes atau Juara 1 dalam kontes tersebut. Dia menuturkan, bonsai yang dilombakan itu sudah berusia sekitar 15 tahunan. Mulanya, setahun yang lalu membeli bonsai tersebut, kemudian dirawat dengan penuh kesabaran.
‘’Ini jenis Santigi, saya beli setahun yang lalu terus saya rawat. Pernah ditawar Rp200 juta, tapi belum saya kasihkan,’’ tuturnya. (han/rit)
