JATENGPOS.CO.ID, KUDUS-Bupati Kudus, Sam’ani didampingi Psikolog Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Naily Fitriani, membuka Festival Hari Disabilitas Internasional 2025, di depan kawasan Alun-alun Simpang Tujuh Kabupaten Kudus, Minggu (30/11). Even jalan sehat itu diikuti ratusan penyandang disabilitas di kabupaten setempat.
Even ini untuk menandai komitmen Pemkab Kudus, agar sinergitas antara pemerintah, komunitas dan stakeholder terkait dapat terus berlanjut. Sehingga penyandang disabilitas memiliki ruang setara dalam berkarya dan berdaya.
Dalam sambutannya, Sam’ani menyebut difabel punya hak sehat dan bahagia. Dengan demikian, Pemkab Kudus telah menyiapkan regulasi inklusif, sebagai payung pelayanan, serta menjamin hak penyandang disabilitas. Selanjutnya, menginstruksikan pendataan di setiap desa, agar intervensi pemerintah dapat lebih tepat sasaran.
‘’Kami ingin memastikan setiap penyandang disabilitas mendapatkan hak yang sama untuk tumbuh, belajar, dan meraih cita-citanya. Dukungan ini akan terus kami kuatkan melalui regulasi dan layanan yang lebih inklusif,” ujar Sam’ani.
Sementara Psikolog Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Naily Fitriani, mengapresiasi dukungan dari Pemkab Kudus dan para sponsor atas terselenggaranya acara ini. Naily menegaskan bahwa penyandang disabilitas adalah subjek perubahan.
“Disabilitas adalah agent of change. Kegiatan ini memberikan semangat baru bagi para difa. Dukungan keluarga dan pemerintah sangat penting agar kemampuan mereka semakin tereksplorasi dan stigma negatif dapat dihilangkan,” ujarnya.
Sedang Ketua Panitia dari Forum Komunikasi Disabilitas Kudus (FKDK), Anjas Pramono, turut berterima kasih kepada Pemkab Kudus atas komitmen dan dukungan yang diberikan. Menurutnya, kehadiran pemerintah menjadi energi besar dalam upaya mewujudkan daerah yang ramah dan inklusif.
“Terima kasih kepada Pemkab Kudus atas perhatian yang luar biasa terhadap penyandang disabilitas. Kami siap menjadi mitra pemerintah dalam penyusunan kebijakan. Masih banyak difabel yang belum mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan,” ungkapnya. (mas/han/rit)








