JATENGPOS.CO.ID, PEKALONGAN – Para pengungsi korban banjir rob di Kota Pekalongan tak perlu risau dengan kebutuhan makan minumnya. Sebab, Pemkot Pekalongan menjamin kebutuhan makan minum bagi pengungsi. “Kami pastikan kebutuhan para pengungsi baik makanan, minuman, pampers bayi dan lansia, obat-obatan seperti minyak kayu putih, obat anti masuk angin, obat diare dan sebagainya terpenuhi,” kata Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) Kota Pekalongan, Yos Rosyidi,SIP.
Ada juga warga korban banjir yang tetap bertahan di rumahnya. Misalnya di Pasirsari. Sehingga Dinsos-P2KB juga mendistribusikan bantuan logistik berupa beras, mie instan, minyak goreng, dan kebutuhan sehari-hari warga. Banjir memang membuat warga kesulitan beraktivitas seperti memasak. “Jadi kami dropping bantuan melalui kelurahan. Untuk satu RW kami berikan 1 kwintal beras, mie instan, dan lain-lain. Kita minta masing-masing RW membuat dapur umum. Kami akan pantau Dapur Umum dan kirim minyak goreng, dan keperluan lainnya ke RW yang banjir parah seperti di Pasirsari,” tutur Yos Rosyidi.
Dinsos-P2KB masih punya cadangan beras 30 ton yang bisa digunakan jika Pemkot menyatakan Tanggap Darurat Bencana. Sementara, distribusi logistik bagi korban bencana banjir yang sudah disalurkan Dinsos-P2KB yakni nasi bungkus untuk pengungsi sebanyak 1.915 bungkus, logistik untuk dampur umum yakni beras 1.150 kg, mie instan sebanyak 103 dus, minyak goreng 72 liter, kayu putih 4 lusin, pampers 3 dus. Juga bantuan dari Kemensos RI yaitu 120 paket makanan anak, 16 paket kidsware, 5 paket foodware, 20 paket family kit, 15 unit kasur,dan 20 unit tenda gulung (terpal). “Kami pakai dana reguler Dinsos-P2KB untuk makanan dan logistik lainnya,”tukasnya.
Sampai Minggu (28/11) siang, banjir masih menggenangi sejumlah wilayah di Kota Pekalongan, terutama di Kecamatan Pekalongan Barat dan Utara. Yang masih tergenang banjir misalnya jalan menuju Mushola Al Hikmah RT 05 RW 05 Kelurahan Pasirkratonkramat, Pekalongan Barat dan Jalan Sutan Syahrir Kelurahan Pasirkratonkramat. Sedangkan di Pekalongan Utara, genangan air masih ada di Clumprit Kelurahan Degayu. Jumlah pengungsi mencapai 214 orang. Mereka tersebar di lima titik pengungsian.
“Di Aula Kelurahan Degayu sejumlah 24 orang, Aula Eks Kelurahan Kraton Kidul sejumlah 65 orang, Mushola Al Hikmah RT 05 RW 04 Kelurahan Pasirkratonkramat sejumlah 20 orang, Aula Kecamatan Pekalongan Barat sejumlah 89 orang, dan Mushola Roudhotul Tholibin RT 06 RW 03 Kelurahan Pasirkratonkramat sejumlah 16 orang,” jelas Kasi Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana BPBD Kota Pekalongan, Dhimas Arga Yudha.
Sebelumnya, Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan bersama Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin, Kepala Dinsos-P2KB, Yos Rosyidi,, Kalakhar BPBD Kota Pekalongan, Saminta, Camat Pekalongan Utara, Sri Karyati dan kepala OPD sudah berkeliling menengok warga ke lokasi pengungsian seperti di Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Aula Eks Kelurahan Kraton Kidul dan Kelurahan Degayu,Kecamatan Pekalongan Utara. (Laila/didik)