JATENGPOS.CO.ID, PEKALONGAN – Bunda PAUD Kota P_ekalongan Hj Inggit Soraya bersama Tim Trauma Healing menyambangi anak anak korban banjir rob di Kota Batik. Kali ini, tim trauma healing dari Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kota Pekalongan menyemangati anak anak dan mengajak bermain, di area Masjid Baitul Muttaqin, Kampung Clumpit, Kelurahan Degayu, Senin (8/12) sore.
“Alhamdulillah, sore hari ini, saya membersamai Tim trauma healing Guru TK Kota Pekalongan, PGRI dan TP PKK Kota Pekalongan bisa bersinergi bersama mengisi kegiatan trauma healing. Tujuanya, menghibur anak-anak di Masjid Baitul Muttaqin ini,” ujar Bunda PAUD, Inggit Soraya.
Hj. Inggit Soraya juga menyampaikan apresiasi pada tim trauma healing untuk anak-anak korban banjir rob. Secara psikis, anak-anak lebih banyak merasakan dampaknya. Sehingga butuh trauma healing ini. Bunda PAUD berpesan agar anak-anak tetap semangat dan ceria, meski kondisi banjir rob. “Melihat keceriaan anak-anak tadi, membuat hati saya agak lega. Supaya mereka tidak larut dalam kesedihan. Semoga ini memberi semangat, khususnya semangat belajar,” tutur Inggit
Sementara itu Koordinator Trauma Healing Guru TK Kota Pekalongan, Kunduri menyampaikan, trauma healing untuk kebaikan anak – anak. “Kami menceritakan dongeng, memberi edukasi dan hiburan bernyanyi agar anak-anak melupakan musibah banjir ini,” tukasnya. Selain itu, anak anak juga diberi bingkisan jajanan.
Sebelumnya, trauma healing juga dilakukan Forum Anak Kota Batik (Fantatik) bersama Sukses Berkah Community yang menghibur para pengungsi di Aula Kecamatan Pekalongan Barat. Fantatik mengajak anak-anak pengungsi bernyanyi dan bermain bersama. Sementara, Sukses Berkah Community memberikan tausyiah dan pengajian kepada para orang tua pengungsi agar tabah menghadapi bencana.
Pengungsi di Aula Kecamatan Pekalongan Barat mencapai ratusan orang. Sebagian adalah anak anak dan lansia. Fasilitator Fantatik, Nesya Kirana menjelaskan, kegiatan trauma healing yang diberi nama “Banara” (Bermain Bareng Anak Gembira) ini merupakan program Fantatik mengajak anak-anak di pengungsian untuk bermain bersama, menghibur mereka. (Laila/didik)