JATENGPOS.CO.ID, PEKALONGAN – Perawat dan bidan adalah ujung tombak pelayanan rumah sakit. Penanganan dan perkembangan pasien berpusat pada keperawatan. Untuk meningkatkan pelayanan perawat dan bidan, RSUD Bendan mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas perawat dan bidan.
“Perawat dan bidan punya tanggung jawab yang besar. Perlu adanya penyegaran (refresh) ilmu dengan pelatihan rutin agar bisa memberi pelayanan dan penanganan yang lebih baik,” ujar Wali Kota Pekalongan, H Afzan Arslan saat acara pelatihan di Aula RSUD pada Senin (27/12).
Para tenaga kesehatan, baik itu dokter, perawat maupun bidan dituntut untuk mengikuti dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kemajuan medis. “Semakin kesini pasti ada alat-alat medis dan tekonologi baru, kita harus menyesuaikan. Tenaga kesehatan dituntut memberi pelayanan prima kepada masyarakat,” tukas Aaf.
Direktur RSUD Bendan, dr. Junaedi Wibawa menyampaikan hasil survei kepuasan pelangan, point yang kurang yaitu komunikasi dan keramahan perawat dan bidan terhadap pasien dan keluarganya.
“Survei yang kami lakukan selama 2 kali dalam 1 tahun menujukan ada kekurangan dalam pelayanan, terutama komunikasi dengan pasien dan keluarganya. Kita perbaiki dengan pelatihan hari ini,” terang dr. Junaedi.
Peserta pelatihan adalah seluruh perawat dan bidan RSUD Bendan sebanyak 255 orang. Pelatihan dibagi dua gelombang agar pelayanan RSUD tetap berjalan. Dengan pelatihan ini, diharapkan para perawat dan bidan bisa memperbaiki pelayanan kesehatan.
“Agar perawat dan bidan paham cara berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya, kemudian estetika dari perawat dan bidan agar enak dilihat,” tukasnya. (Laila/didik)