JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Ditawannya sejumlah warga Demak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Tembagapura Mimika Papua membuat banyak pihak prihatin. Kemarin 34 keluarga warga Desa Kedondong Kecamatan Demak Kota mendapat kunjungan dari Bupati Demak HM Natsir. Bersama rombongan, bupati mengungkapkan simpati kepada keluarga korban dan mendesak pemerintah pusat agar segera melakukan mediasi dan pembebasan para tawanan.
“Kami dari Pemkab Demak siap melakukan penjemputan kepada 34 warga Demak dalam hal ini warga Desa Kedondong yang saat ini disandera di Tembagapura oleh KKB. Pemerintahan setempat juga menghendaki mereka untuk dipulangkan ke daerah asal,” ujar bupati.
Dalam kesempatan itu, Bupati meminta keluarga korban agar tetap sabar dan tenang. Kemudian bersama-sama dengan Camat Demak Kota Fatkhurokhman dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Demak H Eko Pringgolaksito mereka memanjatkan doa keselamatan untuk mereka. Hal ini dilakukan untuk menguatkan hati dan menyemangati para istri yang resah memikirkan nasib suami mereka yang belum ada kejelasan di tanah rantau.
“Meski kami hingga kini belum tahu pasti, kondisi para korban sandera di Mimika, namun kami berupaya secara kontinu untuk terus menjalin komunikasi dengan warga Demak lainnya di Papua,” kata bupati, Rabu (15/11).
Ditambahkan bupati, dari informasi yang ada, para sandera tidak disiksa, namun hanya dilarang keluar desa oleh KKB. Meski demikian, para sandera mengalami keterbatasan untuk memperoleh logistic karena ditutupnya akses oleh para personel KKB.
Sementara itu, Eko Pringgolaksito mengatakan bahwa, para sandera di Mimika tersebut tidak terdaftar secara resmi di Dinsnakerin Demak. Hal ini dikarenakan bahwa bekerja di dalam negeri tidak ada kewajiban untuk ijin kepada Disnakerin. Kepergian mereka ke Papua adalah untuk merantau secara rombongan. (adi/sgt/mg8)