Penampakan Dinding Ambrol SDN Bringinsari yang Ambrol Kena Tebing Longsor

MEMBERSIHKAN : Masyarakat bersama anggota TNI Koramil Sukorejo dan Polsek Sukorejo dan sejumlah ormas bahu membahu bergotong royong membersihkan material longsoran yang mengenai bangunan SDN 2 Bringinsari. Foto : Adye Viant/Jateng Pos

JATENGPOS.CO.ID, KENDAL – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Sukorejo dan sekitar, bangunan sekolah dasar SD Negeri 2 Bringinsari yang berada di Lereng Gunung Prau Dusun Sumenet Desa Bringinsari Kecamatan Sukorejo jebol setelah dihantam tebing batu setinggi 8 meter akibat longsor, Rabu (7/3) petang.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Padahal, saat kejadian ada salah satu ruang kelas berisi sebanyak 25 siswa yang sedang digunakan untuk kegiatan jam tambahan belajar (les). Akibat terkena longsor, tercatat dua ruang kelas jebol dan rusak parah.

“Ada dua ruang kelas yang jebol yakni kelas 4 dan kelas 5. Namun, dari dua ruang yang jebol kerusakan yang terparah di ruang kelas 5. Sementara ruang kelas 6 yang saat kejadian sedang digunakan untuk kegiatan jam tambahan belajar (les),” ujar Sutrimo Guru Kelas VI.

Baca juga:  Ganjar Nyanyikan Terlalu Manis di "Beautiful Smile" HUT ke-39 Slank

Dari pantauan Jateng Pos di lokasi kejadian, Kamis (8/3) keesokan harinya. Masyarakat bersama TNI/Polri dan sejumlah ormas bahu membahu bergotong royong membersihkan longsoran material tanah dan bebatuan serta puing-puing bangunan yang jebol.

iklan

Kepala SD Negeri 02 Bringinsari, Sudarto membenarkan jika kondisi sekolahnya jebol akibat tertimpa tanah longsor disertai material bebatuan. Tebing batu permanen di belakang sekolah setinggi kurang lebih 8 meter tersebut warga dusun setempat.

“Guyuran hujan lebat disertai petir, mengakibatkan tebing batu setinggi kurang lebih 8 meter di kebun milik salah seorang warga yang berada tepat dibelakang SD menjadi ambrol. Lantas mengenai beberapa ruang kelas hingga jebol, beruntung tidak ada korban jiwa,” bebernya.

Baca juga:  Tampar Kades, Dandim Rembang Dinonaktifkan

Ia menyampaikan, paska kejadian seluruh masyarakat dan TNI/Polri gotong royong membersihkan material longsoran. Untuk sementara, agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak terganggu dengan aktivitas kerja bhakti, siswa-siswi di liburkan sehari.

“Tadi pagi siswa-siswi berangkat sekolah. Namun, mengingat kondisi sedang dilakukan aktivitas gotong royong pembersihan material longsor. Agar proses KBM siswa tidak terganggu, untuk sementara kami liburkan sehari. Selanjutnya tetap ada aktivitas KBM seperti biasanya,” terangnya.

Darto menambahkan, upaya yang dilakukan saat ini paska kejadian pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal untuk penanganan sementara. Akibat kejadian itu, kerugian materiil ditaksir mencapai belasan juta rupiah.

 

“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal terkait kejadian tersebut agar segera ada penanganan selanjutnya. Sedangkan proses KBM siswa nantinya tetap berjalan seperti biasa, hanya saja menggunakan ruang saling bergantian dengan ruang kelas bawah, seperti kelas 1 dan kelas 2 yang kondisi ruang kelasnya masih bagus,” imbuh Sudarto.

Baca juga:  Pemkab Temanggung tak Izinkan Transportasi Berbasis Online

Sementara itu, Ahmad Rizal (11) salah seorang siswa kelas VI SDN 2 Bringinsari mengaku sedih ruang kelasnya jebol akibat terkena bencana tanah longsor. Dirinya khawatir jika kerusakan tersebut tidak segera dibenahi. “Sangat sedih, kami ingin ruang kelas segera diperbaiki agar bisa digunakan utnuk belajar. Apalagi sebentar lagi akan digunakan untuk ujian sekolah,” tutur dia. (via/drh)

 

iklan