JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – “Ini merupakan salah satu langkah positif dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Kabupaten Demak. Saya berharap melalui kegiatan ini Saudara-saudara peserta pendampingan akan lebih bersemangat dan mampu meningkatkan komitmen serta kinerjanya,” demikian diungkapkan Bupati Demak Hj dr Eistianah saat membuka Kegiatan Pendampingan Tenaga Kesehatan di Puskesmas oleh Organisasi Profesi Dinas Kesehatan Kabupaten Demak di pendopo kabupaten, Kamis (8/9).
Menurut Bupati, salah satu hal yang menjadi indikator keberhasilan pembangunan bidang kesehatan dari suatu wilayah adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Jika dibandingkan dengan daerah lain, AKI dan AKB Kabupaten Demak tergolong cukup rendah. Namun, ironisnya di Kabupaten Demak sendiri terjadi tren peningkatan AKI dan AKB dari tahun ke tahun. Hingga Agustus 2022 ini saja, telah terjadi 8 kasus kematian ibu.
“Ini harus menjadi perhatian kita bersama, maka pada kesempatan ini, saya minta kepada Panjenengan semua untuk bisa meningkatkan kinerja. Kita tidak boleh lengah. Kualitas pelayanan tetap harus diutamakan agar AKI dan AKB bisa terus menurun setiap tahunnya. Lakukan pendekatan kepada para ibu muda, balita, terutama dari keluarga ekonomi lemah, agar lebih peduli terhadap kesehatan. Gerakkan kembali posyandu,” ujar Bupati.
“Upaya-upaya ini harus terus dilakukan, mengingat pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, seluruh tenaga kesehatan, harus melakukan berbagai upaya pelayanan bidang kesehatan secara menyeluruh, terarah dan berkesinambungan,” jelas Bupati lebih lanjut.
Lebih lanjut Bupati mengatakan bahwa Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan, memiliki peran penting dan strategis utamanya dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi. Dirinya berharap para bidan semua mampu memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna. Fokus pada aspek pencegahan dengan berlandaskan pada kemitraan dan pemberdayaan masyarakat. Bersama-sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk selalu siap sedia memberikan pelayanan kepada siapapun yang membutuhkan, kapanpun dan dimanapun masyarakat berada.
“Bidan harus mampu menjadi garda terdepan dalam mengawal Kesehatan Maternal Neonatal,” pungkasnya.
Tenaga kesehatan sendiri berperan penting dalam memberikan pendamping kepada perempuan dan anak-anak karena merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dengan mereka. Dalam kondisi rentan, tempat terdekat untuk meminta bantuan kesehatan bagi perempuan dan anak-anak adalah tenaga kesehatan yang berada disekitarnya. Anak-anak, perempuan hamil, dan lansia (lanjut usia) adalah 3 kelompok rentan yang banyak terdapat di masyarakat.
Kelompok rentan menurut Kemenkumham dan Hak Asasi Manusia adalah semua orang yang menghadapi hambatan atau keterbatasan dalam menikmati standar kehidupan yang layak. Kelompok rentan berhak mendapatkan perlakuan khusus untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Banyak sekali kejadian yang terjadi pada perempuan dan anak-anak secara tidak langsung dapat mempengaruhi derajat kesehatannnya yang diakrenakan dalam kondisi rentan.
Hadir dalam kesempatan itu Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Demak, dan para bidan. (*)