JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Sejumlah 35 kelompok tani di Kabupaten Karanganyar menerima bantuan Keuangan dan alat pertanian yang disalurkan oleh Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanana (Dispertan PP) Karanganyar.
Bantuan alat pertanian tersebut berupa alat cultivator perkebunan, penyiang gulma, tracktor rotary, perajang tembakau, kendaraan roda 3, hansprayer, Huller, dan pulper perkebunan. Sementara, bantuan keuangan yang disalurkan senilai 485 juta rupiah untuk 14 kelompok tani dengan nilai masing-masing bantuan menyesuaikan pengajuan dari kelompok tani.
Secara simbolis bantuan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dan APBD Provinsi Jawa Tengah itu diserahkan kepada perwakilan kelompok tani di halaman kantor Dispertan PP Karanganyar, Senin (16/12/2024).
Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Karanganyar, Titis Sri Jawoto menyampaikan, agar para kelompok tani penerima bantuan dapat memanfaatkan bantuan secara baik dan tertib aturan. Pasalnya, tidak semua kelompok tani dapat menerima bantuan.
“Disyukuri tidak semua petani dapat, apalagi fungsional semua, alatnya praktis sesuai dengan lahan kita yang tidak terlalu luas hamparannya, terasering, dipelihara alatnya,” kata Titis.
Selain itu, Titis menegaskan, bagi para kelompok tani penerima alat bantuan pertanian agar tidak menjual alat tersebut dengan alasan apapun. Serta, bila nanti terdapat kelompok tani yang sudah tidak dapat memanfaatkan alat bantuan, diminta untuk melapor ke Dispertan PP agar dilakukan mekanisme hibah ke kelompok tani lain.
“Ojo didol lah, difungsikan tenan. Kemudian, kalau kira-kira sudah tidak bisa menggunakan segera dikomunikasikan, agar bisa dipindahkan, dihibahkan ke kelompok lain, nanti bisa dicarikan alat yang lain,” ujarnya.
Titis menyebut, Dispertan PP akan menyiapkan aplikasi Sego Tani untuk memantau pemanfaatan bantuan alat yang disalurkan kepada para kelompok tani.
“Kita punya aplikasi Sego Petani, awalnya hanya untuk hama, tapi ini akan kita kembangkan untuk semua kebutuhan data. Ini nanti di monitor lewat laporan, kita membangun sistem, agar laporan tertib pemanfaatannya,” ungkapnya.
Sementara itu, anggota kelompok tani barokah, Gemantar, Jumantono, Sutrisno mengatakan, menerima dana bantuan keuangan senilai 25 Juta rupiah dari Dispertan PP. Dana itu, akan dimanfaatkan untuk pembelian alat sumur dalam.
“Itu kebutuhan dari anggota kelompok tani, lha kanan kiri kalau musim kemarau kan susah cari air. Lha itu saya punya gagasan mengajukan untuk pembuatan sumur dalam. Ini sudah direalisasi untuk pembelian alatnya saja, anggaran pembeliannya 25 juta,” ungkapnya.
Sutrisno menuturkan, selama ini kelompok tani di wilayah Gemantar, Jumantono masih menggunakam sistem pertanian tadah hujan, sehingga pada saat musik kemarau, banyak petani yang mengalami gagal panen akibat kekurangan air.
“Kendala pas kemarau itu petani tidak bisa tanam, karena tadah hujan, ya ngakalinya ini pakek sumur dalam. Kemarin sudah dimulai pengeboran, dari pihak pemborong, pengeboran paling bagus di bulan 9 waktu masih kemarau, jadi maksimal air paling bagus bulan itu. lha untuk mendapatkan dana saya ajukan bantuan, tinggal nunggu pencairannya hari ini,” tandasnya. (yas).