JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Pertemuan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie dengan Presiden Joko Widodo bersama Perindo dan PKPI yang dijamu soto daging di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/7) memiliki kesan tersendiri bagi Grace.
“Buat saya, setiap pertemuan dengan Pak Jokowi selalu berkesan mendalam. Bukan hanya karena beliau seorang kepala negara, melainkan karena ‘personality’-nya yang selalu hangat, menghargai lawan bicara yang jauh lebih muda sekalipun, rendah hati, dan membuat orang merasa mendapat perhatian penuh dari beliau,” kata Grace dalam akun Instagramnya Gracenat, seperti dikutip di Jakarta, Minggu.
Dalam unggahannya, Grace mengaku sepanjang kariernya sebagai wartawan hingga terjun ke politik, dirinya sudah bertemu dengan banyak orang, mulai dari pejabat, konglomerat, penegak hukum, kriminal, tokoh masyarakat, pedagang pasar, anggota dewan yang terhormat, hingga pemulung yang tinggal di tempat pembuangan sampah akhir.
“Akan tetapi, saya belum pernah bertemu orang seperti Pak Jokowi. Kalau yang lebih kaya banyak, yang (merasa) lebih pintar banyak, yang (merasa) lebih pengalaman banyak, apalagi yang merasa paling benar, wah, berlimpah stoknya,” katanya.
Jokowi, lanjut Grace, selalu memberikan pelajaran bahwa kepercayaan, rasa hormat, dukungan, dan loyalitas tidak ditentukan dari berapa lama pertemanan, berapa banyak harta, jabatan, atau kekuasaan yang dimiliki.
“Hal-hal itu akan kita dapatkan dengan sendirinya ketika bisa menyentuh hatinya dengan memperlakukan dia sebagaimana kita sendiri ingin diperlakukan. Atau, istilah singkatnya: di-‘wongke’,” kata Grace.
Menurut dia, tidak semua orang bisa memiliki sifat seperti disebutkan di atas. Namun, semua itu ada di sosok Presiden Jokowi, yang menurutnya tidak neko neko, apa adanya, merakyat, dan berpikiran realistis.
“Mungkin kedengeran simple, ya. Memang bukan rocket science, sih. Akan tetapi, kok, nyatanya enggak banyak yang bisa begitu,” kata Grace. (drh/ant)