Pengidap NPD di Sekitar Anda ? Lakukan Lima Langkah Berikut Ini

DEPRESI : Psikolog Probowatie Tjondronegoro (paling kiri) dan Survivor NPD, Kartika Soeminar (tengah) saat mengisahkan pengalaman depresi sebagai survivor NPD dalam kampanye bertajuk #BrokenButUnbroken bersama Komunitas Emak Blogger (KEB) di Semarang, Sabtu (29/6). Foto : Rita H

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Gejala Narcissistic Personality Disorder (NPD), belakangan mencuat dan dikatagorikan sebagai salah satu penyakit kejiwaan. NPD memiliki ciri utama berupa narsistik yang berlebihan, dengan sifat superior, haus pujian, merasa paling benar, dan kurang empati terhadap lingkungan.

“Gejala ini justru banyak dialami orang dewasa, bisa jadi dikarenakan pola asuh sejak kecil yang cenderung krisis empati dan terlalu sering mendapat pujian,” terang psikolog senior Dra Probowatie Tjondronegoro kepada Jateng Pos, di sela kampanye bertajuk #BrokenButUnbroken bersama Komunitas Emak Blogger (KEB) di Semarang, Sabtu (29/6).

Parahnya, orang NPD tidak sadar jika dirinya memiliki ciri-ciri tersebut. Gejala yang paling melekat adalah manipulatif dan butuh dikagumi. Seseorang merasa tidak pernah salah, dan dengan berbagai cara harus selalu mendapatkan pujian dari orang lain.

Probowatie mengemukakan, ada lima langkah yang bisa diterapkan saat berhadapan dengan pengidap NPD.

1. Menerapkan Batasan
Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat diri sendiri, untuk tidak terlalu memperhatikan perlakuan pengidap NPD. Bersikap apatis alias cuek, dan mengurangi interaksi serta komunikasi sebagai cara efektif dalam menjaga kesehatan mental kita.

2. Afirmasi Positif
Memberikan stimulus energi positif untuk diri sendiri. Misalnya, dengan kata-kata yang menguatkan mental, seperti “saya semakin kuat, saya bisa menghadapi semua.” Kata-kata yang sederhana namun memiliki kekuatan yang mengubah hidup menjadi lebih baik.

3. Journaling
Salah satu bentuk yang bisa dilakukan adalah terapi kertas. Caranya, ambil secarik kertas, spidol, lalu tulis dan gambarlah luapan isi hari dan emosi Anda terhadap orang NPD. Selanjutnya, robeklah buntalan kertas tersebut dan buang. Cara ini bisa dianggap efektif untuk meluapkan rasa kesal terhadap pengidap NPD.

4. Pedekatan spiritual
Meningkatkan ibadah dan memohon diberikan kekuatan mental serta kesehatan jasmani dalam menghadapi NPD.

5. Konsultasi dengan ahli jiwa

Pada seminar tersebut, hadir survivor NPD, Kartika Soeminar yang melewati fase menyakitkan selama 23 tahun, berdampingan dengan pengidap NPD yang tidak lain adalah pasangan hidupnya. Pengalamannya berjuang tertuang melalui kampanye #BrokenButUnbroken yang disuarakan bersama Komunitas Emak Blogger, dan berkeliling di sejumlah kota untuk melakukan edukasi terhadap masyarakat akan pentingya memahami gangguan NPD.

“Pada awalnya kehidupan bersama dalam rumah tangga, saya diperlakukan bak ratu, namun ternyata itu tidak berlangsung lama, yang ternyata itu adalah manipulatif, hingga playing victim,” terang pengusaha wanita asal Surabaya tersebut.

Hingga pada akhirnya, Kartika mengalami masa depresi kronis dan menyakitkan, sehingga memilih berpisah, bangkit dan berjuang demi putri semata wayangnya. (rit)