JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Hujan deras dalam beberapa pekan terakhir membuat infrastruktur jalan di sejumlah daerah mengalami kerusakan. Bahkan di beberapa lokasi jalan bisa dikatakan hancur karena sempat terendam banjir selama beberapa hari.
Untuk itu Wakil Ketua DPRD Jateng, Drs H Heri Pudyatmoko minta agar Pj Gubernur Jateng tidak tinggal diam, namun langsung memerintahkan dinas terkait agar segera memperbaiki jalan yang rusak. “Apalagi sebentar lagi kita akan merayakan lebaran, pasti banyak aktifitas,” ujar Heri Pudyatmoko.
Saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini Heri Pudyatmoko mengatakan selama ini kinerja Pemprov Jateng dibawah kepemimpinan Pj Gubernur Nana Sudjana, sudah berjalan dengan baik khususnya dalam menangani bencana alam seperti banjir.
Oleh karena itu, pihaknya sebagai pimpinan DPRD Jateng sangat mengapresiasi kinerja yang sudah bagus terutama pada sektor pembangunan atau peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah Jateng. Hanya saja dengan adanya musibah banjir ini, banyak infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan.
“Meski demikian penanganan infrastruktur jalan di Jateng ini masih perlu dimaksimalkan, karena masih ada terdapat jalan di daerah yang memerlukan perhatian, apalagi dengan adanya musibah banjir yang melanda beberapa daerah,” ujar politisi Partai Gerindra ini.
Heri Pudyatmoko mencontohkan seperti halnya di Kabupaten Demak, Kudus, Grobogan, Pekalongan, dan lain sebagainua masih terdapat sejumlah titik jalan yang perlu ditangani dengan serius dan ditingkatkan secara maksimal, usai dilanda banjir.
“Misalnya saja dijalan lintas Purwodadi-Kudus yang mengalami kerusakan akibat banjir beberapa waktu lalu, itu perlu ditangani atau ditingkatkan supaya aktivitas masyarakat bisa lancar,” ujarnya. Sedangkan jalan nasional sudah ditangani Kementrian PUPR.
Selain itu, mengenai jalan lintas Demak-Godong yang sering jadi jalur alternatif dilintasi kendaraan ketika jalan utama mengalami kemacetan supaya menjadi perhatian serius, sebab hal itu dapat merusak jalan lebih cepat dan kerap membuat kemacetan panjang.
Begitu juga yang terjadi di Kabupaten Demak yakni tepatnya Kecamatan Mijen. Itensitas kendaraan pengangkut barang dari Jepara dan Kudus sangat tinggi dan hal itu dapat menyebabkan jalan cepat rusak. “Apalagi kemarin menjadi jalan utama karena jalur Pantura Demak tidak bisa dilewati,” katanya.
“Secara keseluruhan pembangunan sudah bagus, namun beberapa hal agar bisa menjadi prioritas perhatian, sebab dengan kondisi jalan yang bagus aktivitas bisa lancar dan kendaraan over loading agar ditertibkan, dengan ditertibkan maka beban jalan sesuai dengan kapasitasnya,” kata Heri Pudyatmoko.
Sementara itu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan perbaikan jalan provinsi yang rusak akibat banjir dan longsor di wilayahnya selesai pada H-7 lebaran. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono, mengatakan jalan-jalan provinsi yang rusak akibat banjir memang banyak di daerah timur, seperti Grobogan, Demak, Kudus, dan lainnya.
“Untuk perbaikan jalan provinsi kita menunggu setelah surut. Setelah surut kita akan laksanakan perbaikan dengan menambal lubang. Nanti H-7 Lebaran selesai,” katanya.
Hanung mengatakan, jalan yang rusak akibat banjir diperkirakan mencapai 100 km. Panjang itu terbagi di berbagai spot. Jalan yang banyak rusak diantaranya lingkar Purwodadi Grobogan, Jati-Klambu, Kudus-Margoyoso dan lainnya. Perbaikan jalan itu dilakukan dengan pengaspalan, jalan-jalan yang rusak diperbaikan dengan penambalan.
Di luar perbaikan jalan yang terdampak banjir, Pemprov Jateng juga memperbaiki jalan di ruas-ruas lain. “Kita juga laksanakan pengerjaan overlay, ada sekitar hampir 40 km yang tersebar di Jawa Tengah. itu untuk kenyamanan para pengguna jalan saat lebaran,” kata dia.
Adapun untuk jalan nasional, seperti halnya jalan pantura Demak juga sedang dilakukan perbaikan. “Perbaikan jalan pantura itu sudah mulai, yang mengerjakan balai besar, targetnya H-10 lebaran,” kata Hanung. Dijelaskan dia, jalan nasional yang teridentifikasi rusak parah adalah di daerah Tanggulangin Karanganyar Demak, dengan panjang kira-kira 5 km.
Hanung mengatakan, selama perbaikan jalan akan dipasang rambu-rambu informasi bagi masyarakat tentang perbaikan jalan. Ia juga mengimbau agar warga dapat berkendara dengan hati-hati.
“Jangan ngebut, apalagi saat hujan. Jalannya khan tertutup air, kita tidak tahu bawahnya itu ada lubang atau tidak. Tidak hanya jalan provinsi, jalan nasional, bahkan jalan kabupaten/kota pun juga seperti itu,” katanya. (sgt/anf/adv)