Pertemuan NasDem dan PKS Simbol Perlawanan Paloh kepada Megawati

JATENGPOS.CO.ID, Jakarta – Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam berpendapat pertemuan Partai NasDem dengan PKS merupakan simbol perlawanan Surya Paloh terhadap dominasi politik Megawati Soekarnoputri dalam skema koalisi Indonesia Maju.

“Dengan mem-faith accomodi (memaksa tanpa memberikan pilihan) anggota koalisi lain, Megawati telah memaksakan egopolitiknya untuk memberi karpet merah bagi masuknya Prabowo,” kata Ahmad Khoirul Umam di Jakarta, Kamis.

Prabowo, lanjut Khairul, tetap dipersilakan masuk ke koalisi Indonesia Maju meski memiliki cara pandang dan orientasi politik yang jelas berbeda, sebagaimana ditunjukkan selama kampanye Pilpres 2014 dan 2019.

Sebelum terbentuknya kabinet, dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina itu lebih menyarankan partai politik Gerindra tetap istikamah menjadi oposisi daripada bergabung dengan pemerintahan dan meminta jatah menteri.

iklan
Baca juga:  Bukan Hanya Kader, PKS Terbuka Usung Siapapun Untuk Pilkada 2020

Gerindra dari awal, kata dia, sudah menjadi oposisi dan narasi yang disampaikan tidak pernah menunjukkan sikap profesional dalam memahami dan mencermati setiap kebijakan pemerintah Presiden Joko Widodo pada periode pertama.

Parpol yang dipimpin Prabowo Subianto itu dari dahulu sudah memunculkan narasinya negatif atau hitam putih terhadap kebijakan-kebijakan Presiden Jokowi.

“Partai Gerindra sebaiknya fokus saja, istikamah, dan konsisten pada garis oposisi karena memang dari awal posisi mereka memang seperti itu,” katanya. (fid/ant)

iklan