JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah (Jateng) Heri Pudyatmoko mengingatkan pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda di era digital yang terus berkembang pesat seperti saat ini. Pihaknya merasa khawatir terkait dampak negatif teknologi yang dapat mempengaruhi perkembangan moral dan perilaku siswa. Sehingga pendidikan karakter yang lebih maksimal di sekolah-sekolah perlu digalakkan.
Di tengah kemajuan teknologi dan informasi yang begitu pesat, generasi muda dihadapkan pada tantangan baru dalam hal moral dan etika. Penyalahgunaan media sosial, perundungan daring, dan konten negatif menjadi hal yang semakin mendesak ditangani.
Oleh karena itu, kata Heri, pendidikan karakter harus menjadi fokus utama dalam kurikulum pendidikan agar siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak yang baik, empati, dan rasa tanggung jawab.
“Generasi muda harus diajarkan untuk bijak dalam menggunakan teknologi dan menjaga nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Inilah yang perlu ditekankan dalam proses pendidikan kita,” kata Heri.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa pendidikan karakter bukan hanya tugas para pendidik di sekolah, tetapi juga orang tua dan masyarakat luas.
Sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa nilai-nilai positif seperti kejujuran, toleransi, disiplin, dan saling menghargai dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari generasi muda.
“Guru memiliki peran besar dalam menanamkan nilai-nilai karakter, tetapi tanpa dukungan keluarga dan masyarakat, pendidikan karakter akan sulit tercapai. Semua harus bekerja sama untuk membentuk karakter anak-anak agar menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berbudi pekerti,” ungkap Heri.
Pihaknya juga mendorong pemerintah daerah untuk terus memperkuat kurikulum pendidikan karakter di semua jenjang pendidikan, termasuk di sekolah-sekolah menengah.
Selain itu, perlu adanya pelatihan bagi para pendidik agar mereka dapat lebih efektif dalam mengajarkan nilai-nilai karakter kepada siswa dengan pendekatan yang relevan dengan tantangan zaman digital saat ini.
“Sekolah harus menjadi tempat yang tidak hanya mengajarkan materi, tetapi tempat membangun karakter siswa. Kami berharap kurikulum pendidikan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan zaman, termasuk pendidikan tentang etika di dunia digital,” ujar dia.
Heri berharap generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tetapi juga memiliki moral yang baik, mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, dan bijak dalam memanfaatkan teknologi digital. (sgt)