PLN Beralih Gunakan Kendaraan Listrik untuk Operasional

Dukung Percepatan Transisi Energi

KENDARAAN LISTRIK- PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta mulai beralih menggunakan kendaraan berbasis listrik sebagai kendaraan operasional. FOTO : DOK.HUMAS/ANING KARINDRA/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Sebagai upaya dalam mendukung transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta mulai beralih menggunakan kendaraan berbasis listrik sebagai kendaraan operasional. Hal tersebut diwujudkan dengan dilakukannya serah terima 14 unit mobil listrik yang akan digunakan sebagai kendaraan pendukung operasional, Senin (1/7/2024).

Penggunaan kendaraan listrik ini juga sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, serta Surat Edaran Menteri BUMN Nomor S- 565/MBU/09/2022 tentang Dukungan Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

General Manager PLN UID Jawa Tengah dan DIY, Mochamad Soffin Hadi menyampaikan, PLN terus berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan energi bersih, salah satunya melalui penggunaan Electric Vehicle (EV) dalam kegiatan operasional perusahaan.

“Kami berkolaborasi dengan PLN Icon Plus mengambil langkah nyata untuk terus mendorong akselerasi green energy melalui kendaraan listrik. 14 unit mobil listrik ini nantinya akan digunakan untuk operasional di masing-masung Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3),” kata Soffin.

Lebih lanjut Soffin menambahkan, sebelumnya PLN UID Jawa Tengah dan DIY telah menggunakan sepeda motor listrik sebagai kendaraan operasional Tim Pelayanan Teknik di wilayah kerjanya.

“Tahun lalu sekitar 249 Unit sepeda motor operasional Pelayanan Teknik PLN berbahan bakar minyak, dipetakan untuk dapat dikonversi menjadi motor listrik. Keuntungan dari penggantian ini adalah dari segi efisiensi yang sebelumnya mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp 1.6 juta per unit motor per bulan. Tetapi dengan menggunakan kendaraan listrik menjadi hanya 1.1 juta,” terang Soffin.

Untuk memudahkan pengguna kendaraan listrik dalam pengisian saya kendaraannya, Soffin menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan penambahan infrastruktur khususnya pada tempat-tempat yang mudah diakses masyarakat.

“Saat ini jumlah SPKLU di wilayah kerja PLN UID Jawa Tengah dan DIY yang beroperasi hingga bulan Juni 2024 adalah sebanyak 68 titik SPKLU dengan 117 unit EV Charger yang beroperasi di 28 Kota/Kabupaten dan 21 Rest Area. Bulan Juni lalu kami melakukan penambahan 1 unit SPKLU di Kantor PDKB UP3 Demak dengan tipe charger AC 7.4 kW,” pungkas Soffin.(aln)