Produksi Beras Jateng Diperkirakan Surplus 2,8 Juta Ton Tahun Ini

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah Suryo Banendro mengatakan bahwa provinsi itu mengalami surplus beras hingga 2,8 juta ton saat pandemi COVID-19.

“Untuk ketersediaan pangan di Jawa Tengah cukup, aman, sampai saat ini saja sudah 2,4 juta ton beras, dan diperkirakan sampai akhir tahun surplus sekitar 2,8 juta ton beras,” katanya usai kegiatan panen raya di Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa beberapa lahan pertanian padi di Jawa Tengah dapat melakukan tiga kali tanam dalam satu tahun sehingga mampu mendongkrak ketersediaan pangan.

Bahkan hasil pertanian padi di Jawa Tengah, lanjut dia, mampu memasok kebutuhan pangan di sejumlah daerah di Indonesia.

iklan
Baca juga:  Pimwan DPRD Jateng Dorong Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan

“Seperti di Kecamatan Dukuhwaru ini hampir semua lahan bisa tanam padi tiga kali. Kalau gabah biasanya ke Jawa Barat, tapi kalau beras itu banyak, seperti Sulawesi, Kalimantan, Lampung dan Sumatra Utara, bahkan sampai Batam,” ujarnya.

Menurut dia, keberhasilan di sektor pertanian itu karena upaya yang dilakukan pihaknya seperti sistem percepatan, kondisi iklim lebih baik dibanding 2019 lalu, dan adanya lahan yang bisa tiga kali masa tanam dalam satu tahun

“Selain itu, kita melakukan pengamatan produksi, pengamatan dini dan langsung melakukan pengendalian untuk kewaspadaan hama,” katanya.

Selain itu ada program padi hamparan yakni dengan menanam padi menggunakan bibit unggul berkualitas ekspor karena sistem ini menggunakan satu manajemen untuk mengelola bibit, lahan, serta mengatasi gangguan hama dan kendala iklim.

Baca juga:  Covid-19 Masih Sulit Diprediksi, Pemkab Klaten Tak Henti Serukan 3 M

“Untuk program padi hamparan hampir di semua kabupaten di Jawa Tengah sudah ada,” imbuhnya.

Suryo menambahkan selain padi hasil pertanian yang mengalami surplus adalah jagung yakni pada angka sekitar 3,2 juta ton jagung. (fid/ant)

iklan