JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Head of Direktorat Pemberdayaan Suporter dan Fan Engangement (DPSFE) Budiman Dalimunthe mengingatkan suporter untuk tidak datang ke stadion saat kompetisi Liga 1 2020 kembali bergulir.
Budiman memaklumi suporter ingin mendukung langsung klub kebanggaannya. Namun, dia meyakini apabila situasi normal datang ke stadion dianggap ‘ibadah’, maka saat pandemi justru tetap di rumah yang menjadi ‘ibadah’.
“Kalau buat suporter kan ke stadion itu ‘ibadah’. Jadi kalau sekarang rumah ibadahnya mereka ya di rumah saja,” kata Budiman kepada pewarta di Jakarta, Minggu.
Sebetulnya, sesuai dengan protokol kesehatan olahraga nasional yang dirilis Kemenpora, kompetisi membolehkan penonton mengisi 30 persen kapasitas stadion. Namun pertandingan dengan penonton masih harus disesuaikan dengan situasi COVID-19 di setiap wilayah.
Apabila laju penyebaran virus corona tergolong masih tinggi dan daerah yang dijadikan venue termasuk zona kuning atau merah, pemerintah melarang penonton hadir di stadion.
Budiman meminta penggemar mengerti bahwa Liga 1 musim ini merupakan kompetisi yang diadakan di tengah pandemi sehingga perlu penanganan luar biasa.
“Ya sama seperti kemarin (saat PSBB), kami belum boleh ke masjid, ke gereja atau tempat lain. Tapi kita kan tetap ibadah di rumah. Nah ini ibadahnya suporter untuk saat mendukung timnya, ya di rumah saja,” kata Budiman.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 juga memperingatkan bahwa tak menutup kemungkinan Liga 1 2020 atau kompetisi lainnya tiba-tiba diminta dihentikan jika ditemui ada pemain, staf, atau ofisial yang positif terpapar COVID-19.
PT Liga Indonesia Baru dan PSSI telah memutuskan melanjutkan lagi kompetisi Liga 1 musim ini pada Oktober, dengan seluruh pertandingan dipusatkan di Pulau Jawa. (fid/ant)