Rektor Univet : Pada Masa Pandemi KKN Lebih Nyata di Lingkungan Tinggal

DARING : Tim Monev KKN Univet Sukoharjo saat melakukan Monev secara daring kepada mahasiswa yang melakukan KKN di lingkungan masing-masing. Foto : Ade Ujianingsih/Jateng Pos

JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet)  Sukoharjo, Prof Ali Mursyid mengatakan KKN di masa pandemi yang dilakukan di daerah tinggal masing-masing mahasiswa ini lebih berdaya nyata, dalam membangun lingkungan secara langsung.

“Ada aksi nyata menggerakkan karang taruna desa atau wilayah tempat tinggal,  diajak untuk melakukan kegiatan utamanya masalah ketahanan ekonomi dengan strategi bagaimana produktif dimasa pandemi Covid19,” kata Prof Ali Mursyid, saat monev (monitoring dan evaluasi) KKN yang dilakukan daring melalui menggunakan aplikasi Meeting Zoom di Gedung LPPM Univet, Rabu (19/8/2020).

Dicontohkan Rektor, ada program membuat makanan siap saji, upaya memasarkan produk dimasa pandemi secara online. Ada juga program wifi bersama, hingga menjadi tutor bagi pelajar saat belajar secara daring.

Baca juga:  Mengenal Istilah "Dekengan Pusat" dan "ST nyell" Gus Iqdam

Menyesuaikan situasi, monev dilakukan secara daring, meskipun diakui ada plus minus dalam pelaksanaan monev secara daring.


“Plus nya evaluasi dan laporan kegiatan KKN dilakukan secara personal, masing masing mahasiswa seminggu dua kali melapor. Ini akan terlihat keaktifan dan progres kegiatan. Kalau negatifnya kita tidak bisa melihat langsung sejauh mana kondisi kegiatan,” imbuhnya.

Namun Rektor mengaku hal minus tersebut bisa tertutupi dengan penggunaan media lain, misalkan foto dan video dari kegiatan atau produk yang dihasilkan.

Seperti perguruan tinggi lain yang tengah melaksanakan KKN, KKN di Univet juga dilakukan di lingkungan rumah masing-masing. Ada juga yang melakukan KKN di luar pulau Jawa, seperti di Kalimantan ada 6 mahasiswa, Sumatera 3 dan sisanya di Jawa.

Baca juga:  Literasi Digital dan Tantangan di Tengah Pandemi

“Total 625 mahasiswa peserta KKN, yang tersebar di 12 propinsi, 36 kabupaten dan 391 desa. KKN akan berakhir atau ditarik kembali pada 14 September mendatang,” imbuh Jatmiko, Ketua KKN Univet Sukoharjo. (dea/bis/rit)