JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA. Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT mengungkap insiden pilot dan kopilot pesawat Bati Air ID-6723 tertidur saat penerbangan rute Kendari-Jakarta pada 25 Januari 2024.
KNKT mengungkap tidak ada korban jiwa dan kerusakan pesawat atas insiden itu. Namun kelalaian itu sangat berbahaya bagi keselamatan pesawat serta penumpang.
Pesawat yang membawa 153 penumpang pada penerbangan 25 Januari lalu itu sempat keluar lintasan penerbangan dan nyasar ke Cianjur Sukabumi, karena dua pengendali pesawat tersebut tertidur dalam waktu bersamaan.
Dalam laporannya KNKT mengungkapkan kronologi detik-detik pilot Batik Air yang tertidur selama 28 menit.
KNKT menyebut pesawat dengan nomor penerbangan ID6723 ini dioperasikan oleh pilot berusia 32 tahun dan first officer berusia 28 tahun.
Sekitar pukul 08.37 waktu setempat, saat pesawat mencapai ketinggian jelajah, kedua awak melepas headset. Lalu, pilot bertanya kepada first officer, ‘apakah dia boleh tertidur.’ First officer menyetujuinya.
First officer pun langsung mengambil alih sebagai pilot selama 40 menit berikutnya sebelum rekannya benar-benar terbangun. Ketika sudah bangun, Pilot itu bertanya apakah first officer ingin beristirahat.
Namun, first officer menolak dan memilih melanjutkan tugasnya.
Sekitar pukul 08.43 WIB, first officer yang masih menerbangkan pesawat melakukan kontak awal dengan pengatur lalu lintas udara Jakarta. Dia diinstruksikan menuju waypoint KURUS yang terletak di timur laut bandara ibu kota.
Saat itu, pesawat tengah terbang dengan arah 250° dan berada di sebelah timur titik jalan.
Sekitar 1 menit setelah kontak dengan Jakarta, first officer tidak sengaja tertidur.
Saat dia tertidur, pusat kendali wilayah Jakarta menanyakan kepada kru berapa lama A320 perlu terbang pada jalurnya saat ini. Namun, tidak mendapat tanggapan.
Beberapa upaya untuk menghubungi pesawat dilakukan. Termasuk, meminta pilot lain untuk memanggil awak pesawat.
“Sekitar 28 menit setelah petugas pertama tertidur, kapten terbangun dan menyadari bahwa pesawat tidak berada di jalur yang benar,” kata KNKT.
Pilot pun membangunkan first officer dan menanggapi panggilan dari pusat kendali wilayah Jakarta. Pilot mengatakan bahwa mereka mengalami masalah komunikasi radio.
Beruntungnya, pesawat mendarat dengan selamat di Jakarta. Tidak ada kerusakan pada pesawat atau cedera pada penumpangnya. Penyelidik tidak menemukan masalah dengan sistem komunikasi pesawat.(hst/jan)