JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Keinginan untuk mengundurkan diri dari Program Keluarga Harapan atau lebih sering disebut PKH merupakan dambaan setiap keluarga penerima manfaat ini. Betapa tidak, jika bisa keluar dari program ini dan mendapatkan surat graduasi, bisa dipastikan bahwa keluarga tersebut dapat dikategorikan sebagai keluarga yang sudah mandiri dan memiliki usaha sendiri yang dapat menunjang kehidupannya kelak. Salah satu penerima program PKH dan akhirnya memilih mengundurkan diri adalah Siti Asmanah warga Desa Rejosari RT 03 RW 09 Kecamatan Karangawen Demak.
Wanita yang bekerja sebagai petani tersebut pada Selasa, 10 Agustus 2021 lalu resmi menerima surat graduasi dari Pendamping Sosial PKH Kecamatan Karangawen Hakiki Sujatmiko,S.Pd. Wanita yang sebelumnya memiliki nomer peserta PKH 122000186578788 tersebut bertekad mengundurkan diri karena merasa sudah mampu dan mandiri untuk menghidupi diri sendiri dan keluarganya. Hal ini dilakukan setelah usaha yang dirintisnya sejak beberapa tahun lalu mulai membuahkan hasil yang nyata.
Menurut keterangan Hakiki Sujatmiko dari hasil kerjanya dan kiriman anaknya yang bekerja sebagai TKI di Korea, sekarang Siti sudah memiliki sawah yang luas dengan hasil panen yang melimpah. Bahkan kini Siti sudah memiliki blower padi sendiri, sehingga memudahkan dirinya untuk mengolah padi dan menjualnya dengan harga yang bersaing.
“Dari hasil tabungannya selama bekerja dan terutama dibantu anaknya yang kerja di Korea, beliau ibu Siti sudah berhasil memiliki beberapa bidang sawah yang hasil panennya melimpah, sehingga bisa untuk mencukupi kehidupannya bersama seorang anak yang masih duduk di bangku kelas X SMA,” terang Hakiki.
“Selain memiliki sawah, beliau juga berhasil membeli blower untuk membantunya mengolah hasil panen. Saat ini bisa dibilang kehidupannya sudah berubah sehingga bisa mandiri dan lepas dari PKH,” imbuh Hakiki.
Sedangkan Siti Asmanah sendiri sangat berterima kasih kepada pendamping sosial PKH yang selama ini sudah membantunya. Bantuan yang selama ini selalu diterima, selama dirinya masuk dalam program PKH, amat sangat membantu kehidupannya. Entah bagaimana nasibnya jika tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut.
“Kami sangat berterima kasih dengan adanya bantuan dari pemerintah, yang selama beberapa tahun sudah memberikan saya kehidupan yang lebih baik, membantu saya menghidupi keluarga dan anak saya bersekolah. Semoga dengan keluarnya saya dari program PKH bisa digunakan untuk warga lainnya yang lebih membutuhkan,” ujarnya bahagia.
Kepala Dinsos P2PA Kabupaten Demak Drs Eko Pringgolaksito kepada wartawan menambahkan, bahwa ibu Siti ini bisa menjadi contoh bagi warga penerima program PKH lainnya. Bahwasannya bantuan yang diterima bisa digunakan untuk memacu diri sendiri dalam berusaha dan akhirnya bisa mandiri.
“Beliau bisa menjadi contoh untuk PKH lainnya, agar terus berusaha untuk berkarya serta bisa mandiri dan terlepas dari PKH,” pungkasnya.(*)