JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Sunari, 48, adalah salah satu pemilik pengasapan ikan di rumah asap Wonosari, Kecamatan Bonang. Ia sudah menjalankan usahanya itu selama kuranglebih 4 tahun. Sebelumnya, ia lebih dulu telah menjadi pengusaha pengasapan ikan di rumahnya di kampung Wonosari tersebut selama 10 tahun.
“Saya spesialis mengasap ikan atau iwak pe,”ujarnya.
Meski demikian, ikan asap lainnya juga ia layani. Seperti ikan manyung dan lainnya. Ikan pe didatangkan langsung dari pedagang ikan dari Rembang. Ikan hasil tangkapan nelayan tersebut menjadi komoditi yang cukup laris.
“Iwak panggang pe ini menjadi pilihan bakul bakul untuk menu penjualan di warung makan,”katanya.
Ikan pe yang diasap biasanya dibeli dari pedagang ikan Rp 17 ribu perkilogram.
“Harga ikan segarnya sih naik turun,”katanya.
Ikan pe yang dibeli tersebut kemudian dipotong hingga sepuluh biji untuk yang besar. Setelah matang diasap, lalu disetorkan ke bakul bakul di pasar. Ada pula yang diambil oleh bakul secara langsung.
“Ada berbagai macam ikan pe yang kita jual,”katanya. Untuk memperlancar usanya ia dibantu tiga orang.
“Sehari bisa menghabiskan dua kuintal ikan segar untuk diasap,”katanya. Saat awal usaha, ia kerap mengantarkan ikan asap ke pasar pasar dengan sepeda motor. Sedangkan, bahan baku ikan segar dibayar setelah ikan asap laku.
“Dulu, saya jualan ikan asap di Pasar Karangawen. Sekarang bakule datang ke pengasapan langsung,”kata dia. (*)