JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Program Keluarga Harapan (PKH) digadang sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Namun demikian, Keluarga penerima manfaat (KPM) PKH didorong untuk bisa segera menjadi KPM PKH graduasi mandiri. KPM PKH Graduasi mandiri adalah KPM yang berakhir kepesertaan KPM PKH karena kondisi sosial ekonomi yang sudah meningkat.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan intervensi dengan memberi pelatihan dan bimbingan usaha bagi KPM PKH.
“Nanti kalau usahanya sudah bagus dan kira-kira sudah bisa dilepas baru nanti PKH-nya dicabut kemudian digandengkan dengan bantuan pinjaman modal, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau yang lain,” ujarnya saat mengunjungi Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Kebon Sari, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
KPM PKH selain mendapatkan bantuan sosial juga diberikan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia keluarga pada bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan anak, kesejahteraan sosial, dan ekonomi. Di samping itu, diberikan juga program komplemen pemberdayaan.
Selama pandemi Covid-19, lanjut Menko PMK, pemerintah juga telah mengeluarkan aturan relaksasi subsidi bunga KUR. Sehingga harapannya, dapat membantu penerima PKH dalam mengembangkan usaha.
“Tapi ya kita harapkan mereka tidak usah disubsidi sudah jalan. Yang paling penting sekarang bagaimana kita memperbanyak jumlah lulusan (KPM PKH graduasi mandiri) dan mempercepat,” tandasnya.
Sementara itu menindaklanjuti percepatan graduasi mandiri, kemarin Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Rina Irawanti,SH,M.Hum melaksanakan kegiatan kunjungan kerja ke Desa Kebonbatur Kecamatan Mranggen. Dalam kesempatan itu Rina didampingi Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial pada DinsosP2PA Kabupaten Demak Titik Budiyanti,SH,MH dan Korkab Demak 1,2 dan 3, serta pendamping sosial PKH Kecamatan Mranggen. Kegiatannya sendiri bertempat di balai Desa Kebonbatur Kecamatan Mranggen, dalam rangka pilot projec Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dengan tema “percepatan graduasi dan penerapan jam kerja 5 4 1” yaitu 5 hari Kerja 4 hari di lapangan (Desa) 1 hari di Sekretariat (Kantor) pelaksanaan administrasi.
“Kegiatan ini juga sebagai proper Kepala Dinas dalam Diklat Pim II, setelah itu dilanjutkan ke KUBE Poetri Berkah 01 dengan isi Ulang Air yang beralamat di Desa Kebonbatur RT.06 RW.04 Kecamatan Mranggen,” jelas Titik
